New York, MINA – Puluhan negara mengutuk Arab Saudi di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (15/9) atas pelanggaran serius dan menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Dalam teguran yang relatif jarang terjadi di hadapan badan HAM tertinggi PBB itu, Duta Besar Denmark Carsten Staur membacakan pernyataan atas nama 29 negara yang menuntut keadilan bagi Khashoggi, seorang kolumnis The Washington Post yang dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 oleh tim pembunuh dari Saudi.
Dikutip dari Al Jazeera, dalam pernyataan bersama ketiga kepada Dewan yang menargetkan Riyadh sejak pembunuhan itu, sebagian besar negara Eropa memperbarui seruannya untuk “transparansi dan meminta pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab.”
“Kami menekankan perlunya akuntabilitas penuh dan penuntutan yang transparan bagi mereka yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi,” kata Duta Besar Jerman Michael Freiherr von Ungern-Sternberg.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Jurnalis Saudi itu dipanggil ke konsulat Saudi untuk menangani dokumen pernikahan. Dalam beberapa menit, orang dalam kerajaan yang pernah menjadi kritikus itu dicekik dan tubuhnya dimutilasi, menurut pejabat Turki dan AS.
Pengadilan Saudi bulan ini menjatuhkan hukuman penjara yang lama kepada delapan terdakwa yang tidak disebutkan namanya dan membatalkan lima hukuman mati, dalam putusan yang dikutuk keras oleh tunangan Khashoggi dan pakar hak asasi PBB Agnes Callamard, pelapor khusus tentang pembunuhan di luar hukum.
Callamard sebelumnya mengaitkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dengan pembunuhan itu, senada dengan hasil penyelidikan CIA.
Ia mencela bebasnya pejabat tinggi tersebut yang diduga memerintahkan pembunuhan itu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon