Berlin, MINA – Setidaknya tiga pemain sepak bola dilaporkan mendapatkan hukuman dari klub masing-masing setelah menunjukkan solidaritas dalam membela Palestina dari serangan Israel.
Perang yang terjadi antara Hamas dan Israel memunculkan simpati dari sejumlah pesepakbola muslim. Pasalnya akibat serangan Israel tersebut menimbulkan banyak kerugian bagi warga Palestina, terutama anak-anak yang menjadi korban.
Akan tetapi perang Israel dengan Hamas ini tidak saja merugikan warga Palestina, namun juga pemain-pemain yang menyatakan simpatinya itu.
Tiga pemain dihukum klub masing-masing usai bersolidaritas kepada Palestina:
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
1. Anwar El Ghazi
Pemain kelahiran Belanda Anwar El Ghazi dihukum klub papan bawah Liga Jerman, Mainz 05, gara-gara mendukung Palestina.
“Mainz 05 melepas keterlibatan Anwar El Ghazi dari kewajiban latihan dan pertandingan. Keputusan ini sebagai respons terhadap unggahan yang dilakukan oleh pemain berusia 28 tahun tersebut pada Minggu malam.”
“Dalam hal ini, El Ghazi telah mengambil posisi dalam konflik di Timur Tengah yang tidak bisa diterima oleh klub. Proses pelepasan ini dilakukan setelah diskusi mendalam antara direksi dan pemain,” tulis Mainz dalam pernyataan mereka.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
2. Youcef Atal
Winger timnas Aljazair Youcef Atal yang diklaim mengunggah ulang pesan anti-Yahudi dihukum klub Prancis OGC Nice.
“Mengingat sifat publikasi yang dibagikan [oleh Atal], dan keseriusannya, klub membuat keputusan untuk segera mengambil tindakan disipliner terhadap pemain tersebut, sebelum tindakan apa pun yang mungkin diambil oleh otoritas olahraga dan hukum,” tulis Nice.
3. Noussair Mazraoui
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Fullback timnas Maroko Noussair Mazraoui juga kena imbas dari solidaritas kepada Palestina. Usai jeda internasional, Mazraoui tidak diperkenankan iktu dalam latihan skuad utama Bayern Munchen.
Selain tiga pemain di atas, striker Al Ittihad Karim Benzema dituduh memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin yang dicap sebagai organisasi teroris oleh Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin karena mendukung Palestina.
Yang terbaru, Senator Prancis Valerie Boyer mengancam mencabur kewarganegaraan Benzema jika tuduhan Darmanin terbukti benar. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi