Damaskus, MINA – Sekitar 30.000 warga sipil telah meninggalkan daerah Ghouta Timur yang dikuasai oposisi Suriah di pinggiran ibu kota Damaskus, menurut sebuah laporan media setempat, Ahad (18/3).
Laporan berita SANA yang dikutip MINA mengatakan, evakuasi massal terjadi pada Sabtu malam melalui dua penyeberangan, satu di Hamouriyeh dan yang lainnya dekat fasilitas Sumber Daya Air di Harasta.
Evakuasi sedang berlangsung dan merupakan yang terbaru dari serangkaian evakuasi massal yang dimulai di Ghouta Timur pada Kamis.
Sebelumnya hari Sabtu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan, sekitar 50.000 warga sipil telah meninggalkan Ghouta Timur selama 72 jam terakhir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sejak eskalasi kekerasan di Ghouta Timur pada 18 Februari, sebanyak 1.394 warga sipil, termasuk 271 anak di bawah umur dan 173 perempuan, telah terbunuh, menurut SOHR.
Tentara Suriah mengatakan telah menguasai 70 persen Ghouta Timur, setelah membelah daerah tersebut menjadi beberapa bagian untuk memfasilitasi pertempuran melawan berbagai kelompok oposisi di sana.
Ghouta Timur, sebuah wilayah pertanian seluas 105 mil persegi yang terdiri dari beberapa kota dan lahan pertanian yang dikuasai oposisi, merupakan ancaman terakhir bagi ibu kota Suriah.
Empat kelompok oposisi utama saat ini diposisikan di dalam Ghouta Timur, yaitu Tentara Islam, Failaq Al-Rahman, Ahrar Al-Sham dan Komite Pembebasan Levant. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)