Al-Quds, MINA – Data resmi yang diungkapkan Israel, Senin menunjukkan bahwa 300.000 orang di berbagai wilayah negara tersebut telah mengakses layanan kesehatan mental sejak dimulainya perang genosida terhadap warga Palestina di Gaza pada bulan Oktober 2023.
Dikutip dari MEMO, Selasa, (29/10), data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Israel tersebut disampaikan kepada Komite Kesehatan Parlemen.
“Jumlah pasien di lapangan secara bertahap meningkat dan mencapai 300.000 orang, dengan tingkat yang bervariasi karena perang,” jelas kepala Divisi Kesehatan Mental di kementerian tersebut, Gilad Bodenheimer.
“Sejumlah 330 juta shekel ($88,4 juta) telah dialokasikan dalam bentuk hibah untuk mendukung dana kesehatan guna memperluas klinik psikiatri pada tahun 2024, sementara 610 juta shekel ($163,4 juta) telah dialokasikan untuk tahun 2025,” lanjutnya.
Baca Juga: 1.550 Tentara Cacat Israel Dirawat Setiap Bulan
Pejabat tersebut menunjukkan bahwa jumlah psikoterapis, pekerja sosial, dokter kesehatan mental, dan terapis okupasi telah meningkat selama periode yang sama.
“Krisis psikologis yang disebabkan oleh peristiwa tragis dan perang yang terjadi setelahnya mengharuskan kita sebagai sebuah komite dan sebagai sebuah masyarakat untuk memastikan bahwa upaya yang sedang berlangsung untuk rehabilitasi psikologis bagi mereka yang terkena dampak dan kerabat mereka tidak berhenti,” tambah kepala Komite Kesehatan Knesset, Yonatan Mashriki MK, dari partai Shas. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Empat Tentara Israel Tewas di Jabalia