300 Anak Palestina Dipenjara, Tidak Dapat Akses Bersekolah

Al-Quds, MINA – Direktur Pusat Studi Narapidana Raafat Hamdouna mengatakan, sebanyak 300 anak- berada di penjara Israel, termasuk tiga anak wanita, mereka tidak mendapatkan akses sebagaimana rekan-rekan mereka pada ajaran baru 2018-2019.

Israel mengabaikan hak privasi anak-anak Palestina yang ditahan, sebagaimana perjanjian konvensi internasional. Demikian Alray melaporkan dikutip MINA, Rabu (29/8).

Dia juga meminta organisasi hak anak-anak untuk menindaklanjuti situasi tahanan di penjara Israel dan menekan Israel agar mengizinkan mereka mendapatkan hak bersekolah seperti anak-anak lain di dunia.

Hampir 300.000 siswa di Palestina kembali ke sekolah pagi ini.

Israel melakukan banyak pelanggaran terhadap anak-anak yang ditahan, seperti penyiksaan psikologis dan fisik dengan penggunaan cara ilegal seperti penipuan, janji palsu, dan perlakuan kejam.

Pengadilan militer memberikan hukum yang tidak adil, kurungan isolasi dan penggunaan kekuatan, serta menahan mereka di tempat-tempat yang tidak cocok untuk usia mereka.

Hamdouna meminta organisasi hak anak-anak untuk melindungi dan mendengar kesaksian tahanan anak-anak Palestina di penjara Israel, dan menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan Israel terhadap mereka. (T/R03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.