London, MINA – Lebih dari 300 tokoh masyarakat Arab terkemuka menuntut permintaan maaf dari Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy. Tuntutan tersebut terkait pernyataan Lammy pada Senin (28/10) bahwa tidak ada genosida di Gaza karena jutaan orang tidak terbunuh.
Dilansir dari Middle East Eye (MEE) pada Jumat (1/11), surat terbuka yang diprakarsai oleh Majelis Arab di Inggris, menyatakan “kecaman keras atas pernyataan Menteri Luar Negeri David Lammy baru-baru ini yang menyangkal menggolongkan peristiwa di Gaza sebagai genosida, meskipun kerusakan besar-besaran memengaruhi warga sipil di sana.”
“Pernyataan Tn. Lammy tidak hanya meremehkan keseriusan situasi, tetapi juga mengabaikan standar hukum internasional, yang menggolongkan penargetan dan penghancuran sistematis warga sipil dan penghalangan bantuan kemanusiaan sebagai indikator yang jelas dari niat genosida.”
Penandatangan surat tersebut termasuk Presiden Asosiasi Pengacara Arab Inggris Sabah Al-Mukhtar, Kepala AlArab di Inggris Adnan Hmidan dan Wakil Presiden Dewan Muslim Inggris Mohammed Kazbar.
Baca Juga: Spanyol Kecualikan Israel dari Pameran Pertahanan dan Keamanan Internasional 2025
Ketua Yayasan Cordoba Anas Al-Tikriti dan Firas Abu Hilal, pemimpin redaksi kantor berita Arabi 21, juga menandatangani surat tersebut.
Di parlemen pada Senin, anggota parlemen Konservatif Nick Timothy mendesak Lammy untuk mengklarifikasi bahwa “tidak ada genosida yang terjadi di Timur Tengah.”
Pernyataan Lammy tampaknya mengatakan bahwa sebutan genosida seharusnya hanya berlaku ketika jutaan orang telah terbunuh. Pandangan itu bertentangan dengan kebijakan resmi Inggris, yang mengakui bahwa genosida telah dilakukan di Srebrenica dan terhadap orang-orang Yazidi di Irak.[]
Baca Juga: Hezbollah: Hampir 1.000 Tentara Israel Terluka dan 42 Tank Hancur di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)