Anbar, Irak, 1 Sha’ban 1436/19 Mei 2015 (MINA) – Pejabat Irak mengatakan, sekitar 3.000 milisi Syiah yang ditugaskan melawan kelompok Islamic State atau ISIS dan merebut kembali kota Ramadi, ibukota provinsi Anbar, telah tiba di kawasan itu.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Provinsi Anbar mengatakan, para pejuang sedang menunggu di pangkalan militer Habbania, sekitar 30 kilometer (19 mil) timur Ramadi.
“Kekuatan ini, dilengkapi dengan senjata berat dan amunisi, akan berjuang bersama pasukan keamanan dan suku untuk merebut kembali kota,” kata pernyataan itu.
Komandan Brigade Badr, Jasim Mohamed mengatakan kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), pasukan mobilisasi terdiri dari relawan Brigade Badr, Hizbullah, Asaib Al-Haq dan beberapa kelompok lainnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kedatangan pasukan Syiah tiba di kota setelah Perdana Menteri atau Menteri Pertahanan Irak Haidar Al-Abadi meminta mereka bergabung dengan pasukan Irak dan gerilyawan suku Sunni untuk menghentikan kemajuan ISIS.
Pada Ahad (17/5), ISIS berhasil menguasai Ramadi setelah mengalahkan pasukan Irak di daerah dan sekarang memegang kendali penuh setelah polisi setempat dan pasukan militer Irak mundur dari kota.
Sementara itu di Washington, Pentagon mengatakan, ISIS sekarang memiliki keuntungan di Ramadi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jeff Rathke mengatakan kepada wartawan, Amerika Serikat (AS) telah melakukan lebih 35 serangan udara sejak awal Mei di Ramadi, termasuk sembilan hari terakhir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Rathke mengatakan, penguasaan ISIS terhadap Ramadi masih suatu “kemunduran”, sebab secara keseluruhan ISIS masih kehilangan sekitar 25 persen dari wilayah itu yang pernah dikuasai sebelumnya. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata