32 Negara Berkembang Berembuk di Bali Bahas Peningkatan Kerjasama dan Layanan Penerbangan Sipil

, 22 Sya’ban 1437/30 Mei 2016 (MINA) – Para transportasi, duta besar, dan pejabat tinggi bidang terkait dari 32 negara berkembang bertemu di Bali, Senin (30/5), untuk membahas kerja sama dan upaya peningkatan kapasitas negara-negara berkembang dalam bidang penerbangan sipil.

Bertempat di sebuah hotel di bilangan Kuta, Pertemuan Tingkat Menteri Transportasi Negara-Negara Berkembang selama dua hari ini resmi dibuka oleh Menteri Perhubungan Indonesia, , pukul 09.00 Wita.

Tema yang diangkat adalah “Strengthening Partnership on Capacity Building for Civil Aviation: No Country Left Behind“.

Dalam sambutannya, Menteri Jonan mengatakan kepada para delegasi bahwa Indonesia siap membantu dan menjalin kerja sama dalam meningkatkan kapasitas jaringan transportasi serta penerbangan sipil.

“Kita berharap lewat pertemuan ini kita tidak saja bisa saling bertukar ilmu pengetahuan dan kebijakan, tetapi juga pelatihan atau pendidikan penerbangan,” ujar Jonan.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu mempersilahkan negara yang tertarik untuk mengajukan kerja sama kepada pihaknya dan Jonan menyatakan ia sendiri yang akan membaca langsung proposal yang masuk.

Pada kesempatan itu, Jonan menyinggung soal usaha Indonesia untuk menjadi anggota dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) untuk periode 2016-2019, yang pemilihannya akan dilaksanakan di Kanada pada September 2016.

“Kami butuh dukungan Anda semua untuk pencalonan Indonesia di dewan ICAO itu,” imbau Jonan.

ICAO merupakan badan dunia beranggotakan 191 negara, dan hanya 36 negara yang menjadi anggota dewan yang menentukan kebijakan penerbangan sipil dunia. Saat ini hanya Singapura dan Malaysia dari Asia Tenggara yang menjadi anggota dewan organisasi internasional tersebut, yang periode kepengurusannya akan berakhir tahun ini.

Di antara 32 negara yang berpartisipasi dalam pertemuan di Bali adalah Albania, Kamboja, Bangladesh, Fiji, Kenya, Laos, Nepal, Mongolia, Suriname, Tajikistan, Thailand, Timur Leste, Vietnam, Montenegro, Guinea, Madagascar, Akuador, dan Djibouti. (P022/P2)