Jakarta, MINA – Sebanyak 337 mahasiswa menerima program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 4 dan Beasiswa Garuda Gelombang Pertama. Dari jumlah tersebut, 325 peserta akan menjalani studi di luar negeri, sementara 12 lainnya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dalam negeri.
Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada Senin (17/6) menggelar pembekalan bagi para penerima beasiswa.
Negara tujuan yang menjadi favorit para mahasiswa yang studi di mancanegara antara lain Kanada, Australia, Amerika Serikat dan Singapura. Keberangkatan pertama direncanakan pada Juli 2025, dengan sekitar 50 peserta yang akan lebih dulu memulai studi di Australia.
Sebagian besar peserta memilih program studi di bidang Sains, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).
Baca Juga: Ilmuwan Muslim Asia Tenggara Serukan Kebangkitan Peradaban Berbasis Sains dan Etika
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan, program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
“Kita tidak hanya mengirim mahasiswa ke luar negeri, tapi kita sedang menyiapkan masa depan Indonesia. Oleh karena itu, Ditjen Saintek memastikan bahwa para penerima beasiswa tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga secara mental, sosial, dan budaya,” ujar Stella.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian Irfani menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa sebagai representasi bangsa di forum internasional serta perlunya reintegrasi lulusan luar negeri ke dalam pembangunan nasional.
“Kami harapkan bukan hanya transkrip yang gemilang tapi juga legacy, kontribusi, jejaring global, dan gagasan orisinal untuk tanah air,” ujarnya. []
Baca Juga: Mendidik Anak di Ambang Fitnah Akhir Zaman
Mi’raj News Agency (MINA)