wni-jadi-korban-kapal-tenggelam-di-rusia/attachment/kapal-korsel/" rel="attachment wp-att-60018">korsel-300x170.jpg" alt="kapal-korsel" width="300" height="170" />Jakarta, 9 Shafar 1436/2 Desember 2014 (MINA) – Setidaknya 35 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang tergabung dalam kapal ikan Korea Selatan Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, Rusia pada Senin (1/12) sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap kapal dengan total ABK 60 orang asal Indonesia, Korea Selatan, Filipina dan Rusia, kata Kementrian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan oleh instansi terkait di Rusia. Hingga Senin malam, berhasil diselamatkan 8 ABK termasuk 3 ABK Indonesia.
Hari ini KBRI Moskow telah mengirim staf ke pelabuhan Petropavlosk, di dekat kota Anadyr, Rusia untuk memantau upaya SAR dan membantu para ABK Indonesia yang berhasil diselamatkan, kata pernyataan Kemenlu.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Menlu RI Retno L.P. Marsudi telah berkomunikasi dengan Menlu Korsel Yun Byung-se terkait insiden ini. Menlu Korsel menginformasikan bahwa saat ini upaya SAR telah dilakukan oleh otoritas Rusia dan coast guard Amerika Serikat. Sementara tim Rapid Response Korea Selatan sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Belum diperoleh informasi terkait kondisi 3 ABK asal Indonesia yang telah diselamatkan.
KBRI Seoul dan KBRI Moskow terus berkoordinasi dengan instansi terkait di Seoul, Korea Selatan dan di Moskow, Rusia untuk memantau perkembangan upaya SAR terhadap para ABK kapal Oryong 501, khususnya para ABK asal Indonesia.
Kemlu RI di Jakarta telah menerima daftar lengkap nama-nama ABK asal Indonesia dan segera menginformasikan kepada keluarga para ABK tersebut.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas