Al-Quds, 14 Syawal 1437/19 Juli 2016 (MINA) – Sebanyak 36 pemukim Israel, termasuk eam anggota intelijen menyerbu Masjid Al-Aqsha, Selasa pagi waktu setempat.
Pemukim yang melakukan tur menyerbu Masjid A-Aqsha dari gerbang Al-Maghrabi, kemudian mengarah ke jalan Bahath. Demikian yang diberitakan Qudspress dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aksi penyerbuan mendapat perlindungan dari unsur kepolisian Israel di tengah menjamurnya pasukan khusus yang dilengkapi senjata.
Polisi Israel memungkinkan pemukim melakukan penyerbuan secara maksimal melalui dua priode yaitu pagi dan sore, melalui pos pemeriksaan antara pukul tujuh pagi dan sebelas siang.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Laporan Juni lalu menunjukkan bahwa sebanyak 994 orang-orang Israel telah menyerbu masjid Al-Aqsha sejak awal hingga pertengahan bulan Juni 2016.
Berdasarkan laporan yang dihimpun Kantor Berita Arab ‘Quds Press’, Hari Peringatan Pendudukan Al-Quds Timur adalah saat paling banyak para pemukim Yahudi dan anggota intelijen Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsha, yang jumlahnya mencapai 307 orang dalam dua kali penyerbuan pagi dan siang.
Dilaporkan bahwa meski telah memasuki bulan suci Ramadhan, polisi penjajah Israel tetap melanjutkan program penyerbuan pagi sebagaimana biasanya dan menghapus waktu penyerbuan siang. Namun diganti dengan empat hari terakhir (12-15 Juni) dan jumlahIsrael yang menyerbu masjid Al-Aqsha sebanyak 324 pemukim Yahudi, 8 mahasiswa Yahudi dan 15 anggota intelijen Zionis.
Jumlah total anggota polisi dan israel/">intelijen Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsha sejak awal Juni mencapai 43 orang, ditambah 140 mahasiswa Yahudi.
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
Dari laporan tersebut diketahui bahwa penyerbuan area Masjid Al-Aqsha dilakukan dari pintu barat Masjid Al-Aqsha, ‘Al-Magharibah’ (salah satu pintu masjid yang berada dalam kontrol penuh Israel sejak tahun 1967).
Selain itu, polisi Israel juga mendeportasi 10 warga Palestina dari Masjid Al-Aqsha sejak awal Juni, termasuk di antaranya adalah penjaga masjid, dua gadis dari wilayah Palestina 1948 dan Ketua Badan Tinggi Pembela Al-Quds dan Al-Aqsha. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)