Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

38 Tahun di Penjara Israel, Kesehatan Walid Daqqa Sangat Memburuk

Rudi Hendrik - Senin, 17 April 2023 - 14:09 WIB

Senin, 17 April 2023 - 14:09 WIB

65 Views

Ramallah, MINA – Kesehatan tahanan Palestina Walid Daqqa, yang telah berada di penjara Israel selama 38 tahun, secara bertahap memburuk, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS).

Hasan Abed Rabbo, juru bicara PPS, mengatakan kepada WAFA bahwa Daqqa menjalani operasi paru-paru Rabu lalu (12/4/2023) di Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon setelah mengalami kemunduran baru.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar paru-paru kanan Daqqa diangkat, dan dia saat ini berada di unit perawatan intensif.

Abed Rabbo mengatakan, semua upaya untuk membebaskan Daqqa, yang kini berjuang melawan maut, sejauh ini gagal.

Baca Juga: Aktivis Al-Quds Serukan Warga Hadiri Maulid Nabi di Masjidil Aqsa Kamis Ini

Selama beberapa bulan, Daqqa berada dalam kondisi tidak stabil akibat pneumonia berat. Bulan lalu, dia dirawat di rumah sakit karena menderita pusing dan penurunan hemoglobin.

Daqqa adalah seorang penulis dan aktivis Palestina yang telah dipenjara oleh Israel sejak 1986 karena perlawanannya terhadap pendudukan Israel.

Tahun lalu, dia didiagnosis menderita Myelofibrosis – suatu bentuk langka dari kanker sumsum tulang yang mengganggu produksi sel darah normal tubuh.

Addameer, sebuah kelompok hak asasi yang mendukung tahanan Palestina, mengatakan bulan lalu, pria berusia 61 tahun itu “sangat membutuhkan perhatian medis yang mendesak”.

Baca Juga: Al-Qassam Lancarkan “Operasi Tongkat Musa” Hadapi “Gideon 2”

Kelompok itu menuduh otoritas Israel menolak Daqqa untuk mendapat pengobatan yang diresepkan dan menyerukan “pembebasan segera”.

Jika tidak diobati, Myelofibrosis menyebabkan jaringan parut yang luas di sumsum tulang, menyebabkan anemia berat yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.

Pada bulan Februari, Daqqa menderita stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah, menurut kelompok HAM tersebut.

Daqqa adalah salah satu tahanan Palestina yang paling menonjol dan lama berada dalam tahanan Israel. Selama di penjara, ia telah menulis beberapa buku, termasuk buku anak-anak.

Baca Juga: Militer Zionis Bergerak Dekati Pusat Kota Gaza

Pada 1999, Daqqa menikah saat berada di balik jeruji besi. Bersama istrinya, Sana Salameh, dia menyambut seorang putri – Milad – pada tahun 2020, yang dikandung setelah spermanya diselundupkan keluar dari penjara. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron Tegaskan Israel Tidak Dapat Halangi Negaranya Akui Palestina

Rekomendasi untuk Anda