Al-Quds, MINA – Lebih dari 40.000 warga memadati Masjid Al-Aqsha dan area gerbang Bab Al-Rahmah, untuk melaksanakan shalat Jumat, 8 Maret.
Jamaah berbondong-bondong sejak pagi memadati kawasan Al-Aqsha, kurang dari sepekan setelah Israel melarang Syaikh Abdel Hafiz Salhab, Dewan Wakaf Islam di Yerusalem, dari memasuki masjid tersebut.
Arab News melaporkan, perselisihan larangan Israel terhadap ulama terkemuka memasuki situs paling suci ketiga bagi umat Islam itu, gagal mencegah puluhan ribu umat Muslim untuk berbondong-bondong shalat Jumat.
Israel juga telah melarang wakil Salhab, Syaikh Najeh Bkeirat, untuk menjauh dari Masjid Al-Aqsha selama empat bulan.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Menteri Wakaf Yordania, Abdel Naser Abu Basel pekan lalu menggambarkan larangan terhadap Salhab, yang memegang status diplomatik, sebagai “tidak dapat diterima” dan mengatakan langkah Israel dirancang untuk melumpuhkan pekerjaan wakaf Yerusalem dan “meneror” para anggotanya.
Salhab mengatakan, dewan wakaf menolak untuk memperdebatkan masalah ini di pengadilan Israel.
“Kami tidak mengakui pengadilan Israel dan kami mengawasi dengan cermat apa yang terjadi pada bangunan keagamaan kami, Masjid Al-Aqsha,” katanya.
Hatem Abdel Qader, seorang anggota dewan wakaf lainnya, mengatakan bahwa shalat Jumat di Al-Aqsha kemarin berlangsung tanpa insiden.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Kami tidak tertarik untuk meningkatkan situasi, dan pihak lain (Israel) tampaknya juga telah menurunkan tingkat ketegangan,” katanya.
Para pejabat Israel termasuk Nadav Argaman, kepala intelijen internal Shin Bet, dilaporkan telah mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan rekan-rekan mereka di Amman, Yordania, yang bertujuan untuk menurunkan tensi dari situasi di Yerusalem.
Pejabat di Amman mengatakan, semua penawaran untuk menutup gerbang Bab Al-Rahmah ditolak.
Anggota dewan wakaf, Abdel Qader, mengkonfirmasi negosiasi sedang berlangsung tetapi mengatakan ini lebih berkaitan dengan mekanisme mendapatkan peralatan dan bahan-bahan untuk pekerjaan renovasi ke aula masjid.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Dia mengatakan bahwa Bab Al-Rahmah sangat membutuhkan perbaikan selama bertahun-tahun. (T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi