Kabul, 6 Muharam 1438/7 Oktober 2016 (MINA) – 6 Muharam 1438/7 Oktober 2016 (MINA) – Duta Besar RI untuk Afghanistan, Anshory Tadjudin, telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Afghanistan yang akan mengikuti Trade Expo Indonesia 2016 (TEI) ke-31 tanggal 12-16 Oktober nanti di Jakarta.
Pertemuan di Kabul Serena Hotel itu dilakukan dalam rangka memantapkan persiapan para pengusaha Afghanistan dalam menghadiri TEI 2016, dengan harapan kehadiran para pengusaha Afghanistan dalam Trade Expo Indonesia 2016 dapat membuahkan hasil yang optimal. Jumlah pengusaha Afghanistan yang akan mengikuti TEI 2016 adalah 40 orang, peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun 2015 yang berjumlah 9 orang.
Dalam pernyataannya, Duta Besar Anshory Tadjudin menyatakan bahwa situasi keamanan di Afghanistan yang masih belum stabil, tidak menghentikan KBRI Kabul untuk terus bekerja keras meningkatkan hubungan dan kerjasama ekonomi kedua negara, demikian Kementerian Luar Negeri RI memberitakan, Sabtu.
Dielaskan, nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Afghanistan memang belum dapat dikatakan tinggi di mana nilai transaksi setiap tahunnya masih dibawah US$100 juta. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Afghanistan adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, aki listrik (termasuk separator), sabun, pecah belah (untuk meja), makanan olahan, teh, eletronik (untuk telepon), ban dan karet serta produk lainnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Diantara 40 orang pengusaha Afghanistan yang akan hadir, dua orang diantaranya merupakan potential investor yang berniat untuk mendirikan pabrik pengolahan sabun dan pengemasan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan pasar Afghanistan dan negara sekitar.
Hal ini sangat menggembirakan fihak Indonesia mengingat masih rendahnya nilai investasi Afghanistan di Indonesia dimana dalam periode 2012 hingga 2015 hanya bernilai US$55 juta untuk 15 proyek investasi.
Pembangunan yang tengah dilakukan dan peningkatan kegiatan ekonomi Afghanistan yang semakin membaik pasca konflik menjadikan Afghanistan sebagai pasar potensial bagi produk-produk Indonesia.
Saat ini, pengusaha Afghanistan banyak melakukan transaksi dagang dengan Malaysia dan Thailand. Sudah seharusnya para pengusaha Indonesia melihat hal ini sebagai peluang untuk ‘merebut’ pangsa pasar tersebut.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Duta Besar RI Kabul berharap bahwa penyelenggaraan TEI 2016 ini dapat mendorong peningkatan perdagangan dan investasi baik barang maupun jasa antara pengusaha Afghanistan dan pengusaha Indonesia. (T/P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon