Gaza City, 14 Rajab 1435/13 Mei 2014 (MINA) – Mustafa Barghouti, Ketua Komite Kebebasan Publik, mengatakan, sekitar 40 pemuda masih dipenjarakan secara politik di penjara Otoritas Palestina di Tepi Barat.
Dia meyakinkan bahwa upaya tengah dilakukan untuk mengakhiri kasus yang dialami mereka, Al-Ray Media Agency melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
“Jumlah tahanan politik berkurang dari sebelumnya di Tepi Barat. Kami bekerja untuk mengakhiri berkas ini,” kata Barghouti.
Dalam perkembangan terpisah, anggota Komite Sentral Fatah, Azzam Al-Ahmad, akan mengunjungi Jalur Gaza pekan depan untuk membahas pembentukan pemerintah konsensus nasional.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada 23 April lalu, Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Gaza dengan tujuan memulihkan perpecahan yang merusak hubungan mereka sejak tahun 2007.
Kesepakatan itu menetapkan pembentukan pemerintah persatuan nasional sampai pemilihan legislatif dan presiden diadakan di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza.
Sebelumnya, pada awal Mei lalu, Komite Membangun Kepercayaan dan Kebebasan Publik, salah satu dari lima komite rekonsiliasi Palestina, mengadakan pertemuan pertama di Jalur Gaza untuk menyepakati mekanisme mempertahankan kebebasan politik di Gaza dan Tepi Barat.
Komite yang dibentuk pejabat dari semua gerakan politik itu menekankan perlunya memberikan kebebasan politik sebagai syarat utama untuk mencapai pakta kesatuan(T/P02/R2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza