Jakarta, MINA – Lebih dari 400 pemuka agama dan perwakilan komunitas keagamaan di Indonesia mengikuti pembekalan ilmiah dua hari bertema “Hutan, Manusia, dan Bumi” untuk memperkuat peran mereka dalam melindungi hutan tropis dari ancaman deforestasi dan perubahan iklim.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia pada Rabu dan Kamis, 11–12 Juni, di Gedung BMKG dan BRIN Jakarta, dengan dukungan sejumlah lembaga pemerintah seperti BMKG, Kementerian Kehutanan, BRIN, dan CIFOR-ICRAF.
Dr. Hayu Prabowo, Fasilitator Nasional IRI Indonesia, mengatakan bahwa hutan adalah anugerah yang menopang keseimbangan ekosistem bumi. Namun, penggundulan hutan telah menjadi pemicu utama perubahan iklim ekstrem yang berdampak langsung pada kehidupan manusia.
“Pelestarian hutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau ilmuwan, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari komunitas keagamaan,” kata Hayu dalam sambutannya pada acara pembukaan di Gedung BMKG, Jakarta, Rabu (11/6).
Baca Juga: Gelombang Pertama Kepulangan Haji, 2.760 Jamaah Haji Tiba di Tanah Air
Para peserta pelatihan diberikan pemahaman teknis tentang perubahan iklim, pemantauan cuaca, penginderaan jauh, dan mitigasi bencana oleh para pakar, termasuk dari BMKG, BRIN, dan CIFOR-ICRAF.
Mereka juga mengunjungi fasilitas pemantauan cuaca BMKG dan belajar tentang penerapan teknologi dalam konservasi hutan.
IRI Indonesia berharap pembekalan ini akan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menghasilkan aksi nyata dari tokoh agama dalam menyampaikan pesan pelestarian lingkungan dalam kegiatan keagamaan.
Indonesia adalah rumah bagi hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, yang memainkan peran penting dalam menyerap emisi karbon dan menjaga keanekaragaman hayati global. Namun, negara ini juga menghadapi tingkat deforestasi yang tinggi akibat pembalakan liar, ekspansi lahan, dan krisis iklim.
Baca Juga: Greenpeace Desak Pencabutan Permanen Izin Tambang di Raja Ampat
“Kami ingin membangun gerakan moral kolektif dari para pemuka agama untuk menjaga bumi demi generasi mendatang,” pungkas Hayu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis untuk Warga dan Pelajar di Bandar Lampung, Catat Pelaksanaannya