Makkah, MINA – Hingga hari ke-60 pelaksanaan ibadah haji, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat mencapai 418 orang, angka yang sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Siskohatkes, Rabu (2/7), penyebab utama kematian jamaah adalah penyakit jantung (syok kardiogenik dan gangguan jantung iskemik akut), serta sindrom gangguan pernapasan akut pada orang dewasa.
Tingginya angka kematian ini menjadi sorotan Wakil Menteri Haji Arab Saudi, Abdul Fatah Mashat, yang menekankan pentingnya pemeriksaan istitha’ah kesehatan dan pengurangan angka kematian jamaah.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, MKM, menyebut tingginya angka kematian jamaah sebagai pengingat bagi semua pemangku kepentingan. Ia meminta dukungan Arab Saudi untuk mempermudah operasional layanan kesehatan Indonesia selama haji.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Cerah dan Berpotensi Hujan Ringan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan pentingnya pelaksanaan ketat terhadap istitha’ah kesehatan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan yang meliputi aspek fisik, kognitif, mental, dan kemampuan aktivitas harian, guna menyaring jamaah berisiko tinggi.
Kemenkes juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk Kementerian Agama, BPH, pemerintah daerah, tokoh agama, KBIHU, dan masyarakat, agar seluruh jemaah dapat menjalani ibadah haji dengan aman dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Santri Jateng Siap Kuliah ke Luar Negeri, Gus Yasin: Jangan Puas Belajar!