Lagos, MINA – Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria mengumumkan sebanyak 42 kematian di negara itu akibat Demam Lassa.
Lembaga tersebut menyatakan, wabah virus itu telah membunuh ratusan orang di Nigeria setiap tahun, demikian Anadolu Agency (AA) melaporkan, Senin (4/2).
“Wabah terjadi sejak awal 2019, ada 42 kematian dalam kasus yang dikonfirmasi. Tingkat sebuah kasus yang fatal saat dikonfirmasi mencapai 19,7 persen,” katanya.
Demam Lassa adalah virus baru yang dinamai di desa Nigeria tempat pertama kali ditemukan, ditularkan dari kotoran atau urin tikus Mastomys, yang umumnya dikenal sebagai “tikus multimammate“.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Menurut laporan situasional, sebanyak 538 kasus yang dicurigai dilaporkan dari 36 negara bagian dari 16 negara, ada dua kemungkinan saat dikonfirmasi sebanyak 213 kasus di antaranya positif, 325 kasus negatif.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat (1/2) pihaknya mengerahkan para ahli untuk membantu mengurangi wabah tersebut.
Virus tersebut menyebabkan sejumlah gejala yang dirasakan seperti demam, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, malaise, batuk, mual, muntah, nyeri dada, dan gangguan pendengaran. (T/R10/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)