London, MINA – Sebanyak 47 atlet profesional menyerukan kepada Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk menangguhkan klub dan Tim Nasional Israel dari turnamen internasional, dengan alasan kejahatan genosida yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
“Olahraga tidak netral di hadapan ketidakadilan. Diam berarti mengakui bahwa hidup sebagian orang lebih berharga dibanding hidup orang lain. Kami percaya pada satu prinsip untuk semua bangsa: keadilan tanpa standar ganda,” kata para atlet dalam sebuah petisi yang dirilis ke media, Selasa (30/9).
Mayoritas penandatangan berasal dari dunia sepak bola, termasuk gelandang Crystal Palace dan timnas Mali Cheick Doucouré, bintang timnas Maroko Hakim Ziyech, serta mantan pemain timnas Belanda Anwar El Ghazi.
Langkah ini mengikuti seruan delapan pakar PBB pada 23 September lalu, yang mendesak UEFA dan FIFA untuk melarang Israel dari kompetisi internasional dengan alasan genosida yang sedang berlangsung di wilayah Palestina.
Baca Juga: Isi Pernyataan Bersama Arab-RI Dukung Usulan Trump Soal Gaza
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 66.005 warga Palestina dan melukai 168.162 orang lainnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Blokade Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, juga memicu kelaparan yang menewaskan 442 orang, termasuk 147 anak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Madagaskar Bubarkan Pemerintahan Imbas Didemo Gen Z