Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Bukti Kekalahan Israel di Jalur Gaza Palestina

Rendi Setiawan - Senin, 6 November 2023 - 17:22 WIB

Senin, 6 November 2023 - 17:22 WIB

13 Views

Tentara Israel membawa personil yang tewas

Oleh: Rendi Setiawan, Jurnalis MINA

Genap sebulan serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Tak ada tanda-tanda serangan terhadap sipil Palestina akan berhenti meski mendapat kecaman luas.

Meski tampaknya Israel berada di atas angin, namun sebetulnya negeri Zionis itu mengalami kekalahan telak atas pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Berikut ini 5 bukti kekalahan Israel di Jalur Gaza Palestina

Baca Juga: Pemukim Ilegal Serang Petani Palestina saat Panen Zaitun

1. Menyerang sipil

Salah satu bukti kekalahan Israel atas pejuang Palestina adalah menyerang masyarakat sipil secara membabi buta. Tak hanya masyarakat sipil, Israel juga menghancurkan fasilitas publik.

Beberapa kali Israel salah mengidentifikasi para pejuang Palestina di Jalur Gaza. Kesalahan yang terus berulang itu terus dilakukan dengan menyerang fasilitas publik, termasuk di antaranya mengancam RS Indonesia.

Kesalahan mengidentifikasi pejuang Palestina ini membuktikan bahwa Israel telah gagal di bidang intelijen yang padahal disebut-sebut punya lembaga intel terbaik di dunia. Ini juga menjadi bukti Israel kalah pintar para pejuang.

Baca Juga: Pengusaha Israel Ramai-ramai Pindahkan Modalnya ke Luar Negeri

2. Penggunaan senjata terlarang

Selama aksi teror sejak 7 Oktober 2023 lalu, Israel telah melepaskan beberapa serangan menggunakan fosfor putih. Padahal, fosfor putih merupakan senjata terlarang digunakan.

Menurut catatan Human Right Watch, Israel menggunakan bom fosfor putih sejak beberapa tahun silam. Selama Operation Cast Lead pada 2008 hingga 2009, Israel menembakkan sekitar 200 amunisi fosfor putih ke wilayah Palestina.

Pihak Israel menyebutkan hal itu hanya untuk membuat tabir asap. Namun apapun alasannya, penggunaan senjata terlarang ini jelas-jelas telah melanggar aturan penggunaan bom fosfor putih ini.

Baca Juga: Israel Hancurkan Rumah dan Tempat Pengungsian di Gaza Utara

3. Propaganda di dunia maya yang gagal

Bukti kekalahan Israel lainnya adalah kegagalan mereka melakukan propaganda di media maya. Tak tanggung-tanggung, mereka melakukan propaganda dengan menyebarkan isu-isu hoaks, termasuk isu terorisme.

Namun, semua propaganda Israel terhadap Palestina di dunia maya benar-benar berantakan. Ini dibuktikan dengan semakin meluasnya dukungan internasional terhadap Palestina alih-alih mengecamnya.

4. Dukungan internasional untuk Palestina makin meluas

Baca Juga: Israel Tutup Masjid Ibrahimi untuk Perayaan Hari Raya Yahudi

Dukungan internasional untuk Palestina makin meluas, baik di tingkat lembaga pemerintahan maupun masyarakat. Di tingkat lembaga, misalnya, dukungan Palestina mencakup mayoritas anggota PBB.

Hanya segelintir negara saja yang memang sejak awal merupakan mitra kuat Israel yang menentang dukungan terhadap Palestina karena dianggap telah mengobarkan perang.

Di tingkat masyarakat pun, dukungan terhadap Palestina meluas. Tak hanya di Asia, dukungan juga terjadi di kota-kota besar di Eropa maupun di Amerika.

5. Israel mengalami defisit anggaran yang tajam

Baca Juga: Komandan Brigade Lapis Baja Israel Tewas di Utara Gaza

Teror Israel di Jalur Gaza tidaklah murah. Israel diperkirakan akan menelan biaya sebanyak 200 miliar shekel (USD51 miliar atau Rp795 triliun}. Itu dilaporkan surat kabar keuangan Calcalist pada Ahad, mengutip angka awal Kementerian Keuangan Israel.

Calcalist melaporkan, perkiraan tersebut setara dengan 10 persen dari produk domestik bruto, didasarkan pada perang yang berlangsung antara delapan hingga 12 bulan; karena terbatasnya aktivitas di Gaza, tanpa partisipasi penuh Hizbullah Lebanon, Iran atau Yaman; dan sekitar 350.000 warga Israel yang direkrut sebagai cadangan militer segera kembali bekerja.

Calcalist menggambarkan kementerian tersebut menganggap 200 miliar shekel sebagai perkiraan yang “optimis”. Namun kementerian mengatakan pihaknya tidak mendukung data Calcalist.

Calcalist mengatakan setengah dari biaya tersebut akan digunakan untuk biaya pertahanan yang berjumlah sekitar 1 miliar shekel per hari. 40-60 miliar shekel lainnya berasal dari hilangnya pendapatan, 17-20 miliar shekel untuk kompensasi bisnis, dan 10-20 miliar shekel untuk rehabilitasi.(A/R2/P1)

Baca Juga: Ribuan Pemukim Yahudi Lakukan Ritual Talmud di Masjid Al-Aqsa

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda