HARI Sabtu bukan sekadar nama hari dalam kalender, tetapi memiliki makna mendalam yang diabadikan dalam beberapa kisah yang disebutkan dalam Alquran.
Hari ini menjadi simbol penting dalam sejarah umat manusia, terutama bagi Bani Israil, yang diberi perintah khusus terkait hari Sabtu sebagai ujian ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kisah-kisah tersebut tidak hanya relevan bagi mereka, tetapi juga mengandung pelajaran berharga bagi umat Islam dan seluruh manusia untuk merenungkan nilai-nilai ketaatan, disiplin, dan tanggung jawab.
Berikut ini adalah lima fakta menarik dan penting tentang hari Sabtu yang termaktub dalam kitab suci Alquran.
Baca Juga: Palestina dalam Kitab-Kitab Suci: Perspektif Islam, Yahudi, dan Kristen
1. Hari Sabtu sebagai Hari Istirahat bagi Bani Israil
Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan hari Sabtu sebagai hari istirahat khusus untuk Bani Israil.
Mereka dilarang melakukan pekerjaan duniawi, terutama berburu ikan, sebagai bentuk ujian ketaatan kepada Allah.
Hal ini dijelaskan dalam ayat:
Baca Juga: Jangan Jadi Generasi Rebahan
وَسْـَٔلْهُمْ عَنِ ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِى كَانَتْ حَاضِرَةَ ٱلْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِى ٱلسَّبْتِ ۖ
“Dan tanyakanlah kepada mereka tentang negeri yang terletak di dekat laut, ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu…” (QS. Al-A’raf: 163).
2. Hari Ujian bagi Kaum yang Melanggar Perintah
Bani Israil diuji dengan munculnya ikan-ikan yang melimpah pada hari Sabtu, sementara di hari lain ikan-ikan tersebut sulit ditemukan.
Baca Juga: Generasi yang Terasing dari Nilai-Nilai Luhur Bangsa: Tantangan dan Solusi
Namun, sebagian dari mereka melanggar perintah dengan menangkap ikan secara diam-diam.
Perbuatan ini mengundang murka Allah, sebagaimana disebutkan:
إِنَّمَا جُعِلَ ٱلسَّبْتُ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱخْتَلَفُواْ فِيهِۚ
“Sesungguhnya hari Sabtu itu hanya diwajibkan atas orang-orang yang berselisih tentangnya…” (QS. An-Nahl: 124).
Baca Juga: Niat Lillah, Sumber Keberkahan dalam Setiap Transaksi
3. Kaum yang Melanggar Dihukum Menjadi Kera
Kaum yang melanggar perintah pada hari Sabtu dihukum oleh Allah dengan diubah menjadi kera sebagai bentuk azab.
Hal ini termaktub dalam Alquran:
فَلَمَّا عَتَوْا۟ عَن مَّا نُهُوا۟ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَـٰسِـِٔينَ
Baca Juga: Berniaga dengan Niat Lillah, Fondasi Bisnis Berkah
“Maka ketika mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang atas mereka, Kami katakan kepada mereka, ‘Jadilah kalian kera yang hina!’” (QS. Al-A’raf: 166).
4. Hari Sabtu sebagai Simbol Ketaatan
Bagi Bani Israil, hari Sabtu bukan hanya sekadar hari, melainkan simbol ketaatan kepada Allah.
Mereka yang mematuhi aturan hari Sabtu menunjukkan keimanan yang kuat, sedangkan yang melanggarnya mendapatkan murka Allah.
Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional dan Konsep Pendidikan dalam Islam
Kisah ini menjadi pelajaran agar umat manusia tidak melalaikan perintah-Nya.
5. Tidak Disyariatkan untuk Umat Islam
Dalam Islam, hari Sabtu tidak memiliki keutamaan khusus sebagaimana pada masa Bani Israil.
Sebaliknya, umat Islam diperintahkan untuk mengutamakan hari Jumat sebagai hari ibadah dan pertemuan jamaah.
Baca Juga: Perjuangan Buruh Melawan Kebijakan Kerdil
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْاْ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلْبَيْعَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli…” (QS. Al-Jumu’ah: 9).
Hari Sabtu menjadi pelajaran penting tentang ketaatan kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca Juga: Melepas Dunia di Tanah Suci, Pelajaran Ikhlas dari Rangkaian Ibadah Haji
Kisah-kisah dalam Alquran mengajarkan umat manusia agar tidak melalaikan perintah Allah dan menjadikannya sebagai peringatan untuk selalu taat pada syariat-Nya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Buruh dalam Perspektif Islam: Sejarah, Hak, dan Relevansinya di Era Modern