Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Hikmah Hidup Berjama’ah dalam Al-Qur’an dan Hadis

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi

HIDUP berjama’ah merupakan ajaran penting dalam Islam yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga kegiatan sosial. Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk saling mendukung, bekerjasama, dan memperkuat ukhuwah. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, hidup berjama’ah memiliki banyak hikmah yang dapat menjadi pedoman dalam membangun kehidupan yang penuh berkah dan rahmat.

Berikut ini adalah lima hikmah hidup berjama’ah dalam Islam, yang diambil dari ajaran Al-Qur’an dan Hadis.

Pertama, Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan)

Al-Qur’an, “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara…” (Qs. Al-Hujurat: 10).
Ayat ini menunjukkan bahwa ukhuwah Islamiyah merupakan prinsip dasar dalam kehidupan berjama’ah. Ketika umat Islam hidup berjama’ah, mereka akan saling mendukung dan menciptakan rasa persaudaraan yang kuat. Ukhuwah ini mendatangkan kedamaian dan ketenangan di hati setiap individu.

Hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan saling menolong adalah seperti tubuh yang satu, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menggambarkan betapa pentingnya kebersamaan dan saling menguatkan antar sesama umat Islam. Hidup berjama’ah memperkuat hubungan antar individu dan mempererat persaudaraan yang akan memberikan kebaikan bagi seluruh umat.

Baca Juga: Al-Jama’ah, Kunci Kesuksesan Dunia dan Akhirat

Kedua, Memperkuat Iman dan Taqwa

Al-Qur’an, mengatakan, “Dan bertolong-tolonganlah dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah bertolong-tolongan dalam dosa dan permusuhan.” (Qs. Al-Ma’idah: 2).

Hidup berjama’ah memungkinkan setiap individu untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan takwa. Ketika bersama-sama, kita lebih mudah untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta saling memberi nasihat yang baik dan bermanfaat.

Hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan saudaranya dizalimi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam kehidupan berjama’ah, kita dituntut untuk saling menjaga dan saling membantu agar iman kita tetap kuat. Dengan berjama’ah, kita tidak mudah terjatuh dalam perbuatan yang dapat melemahkan iman, karena kita saling memberikan pengingat dan semangat.

Baca Juga: Kebersamaan dalam Jama’ah, Kekuatan yang Terlupakan

Ketiga, Meningkatkan Kekuatan dan Keberhasilan Bersama

Al-Qur’an mengatakan, “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.” (Qs. Al-Imran: 104).

Hidup berjama’ah memperkuat posisi umat dalam mencapai tujuan yang baik. Ketika umat Islam bersatu untuk menyeru kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran, mereka akan lebih kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Kekuatan kolektif ini memberikan peluang yang lebih besar untuk mencapai keberhasilan.

Hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu saling bekerjasama, maka Allah akan menolong kalian, dan apabila kamu berselisih, maka kamu akan lemah.” (HR. Abu Dawud).

Hadis ini mengingatkan kita bahwa kekuatan dan keberhasilan sejati terletak pada kerjasama. Dengan hidup berjama’ah, umat Islam dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan bersama dan menghadapi segala rintangan.

Baca Juga: Amerika-Israel, Dua Serigala Berbulu Domba di Panggung Dunia

Keempat, Memudahkan Penyelesaian Masalah dan Menghindari Fitnah

Al-Qur’an mengatakan, “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah antara keduanya.” (Qs. Al-Hujurat: 9).

Hidup berjama’ah juga mengajarkan umat untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Ketika terjadi perselisihan, penting untuk ada upaya untuk berdamai dan menyelesaikannya bersama, bukan malah memperburuk keadaan. Dalam keadaan berjama’ah, kita lebih mudah mencari solusi dan menghindari fitnah yang dapat merusak persatuan.

Hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang Muslim yang berada dalam suatu komunitas adalah seperti seorang yang berada dalam barisan yang lurus, jika satu orang melenceng, maka yang lainnya akan menyesuaikan.” (HR. Muslim).

Hadis ini menggambarkan bahwa hidup berjama’ah memberikan kesempatan untuk saling mengingatkan dan menyesuaikan diri saat ada yang menyimpang. Dalam kehidupan berjama’ah, masalah lebih mudah diselesaikan, dan fitnah bisa dihindari dengan komunikasi yang baik.

Baca Juga: Ketika HAM Jadi Dagangan, Palestina Jadi Korban

Kelima, Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab terhadap Sesama

Al-Qur’an mengatakan, “Dan saling tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa.” (Qs. Al-Ma’idah: 2). Hidup berjama’ah mengajarkan kita untuk saling menanggung beban bersama. Ketika seseorang kesulitan, yang lain akan datang untuk membantu. Prinsip tolong-menolong dalam kebaikan ini membentuk rasa tanggung jawab terhadap sesama, sehingga tidak ada yang merasa ditinggalkan atau sendirian dalam menghadapi kehidupan.

Hadis: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu kebutuhannya.” (HR. Muslim).

Hadis ini menggambarkan bahwa setiap tindakan baik yang dilakukan dalam berjama’ah akan berbuah kebaikan yang kembali kepada kita. Ketika kita membantu sesama, kita juga mendapatkan bantuan dari Allah SWT.

Hidup berjama’ah dalam Islam bukan hanya sekadar kewajiban sosial, tetapi juga merupakan ajaran yang mendatangkan berbagai hikmah bagi setiap individu dan umat secara keseluruhan. Dari ukhuwah yang terjalin, hingga kekuatan yang dibangun bersama, hidup berjama’ah adalah jalan menuju keberkahan dan kesuksesan. Dengan memahami hikmah-hikmah ini, semoga kita dapat semakin mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama kita.[]

Baca Juga: Israel, Demokrasi Palsu dalam Bayang-Bayang Apartheid

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda