Al-Quds, 27 Dzulhijjah 1435 H/20 Oktober 2014 M (MINA) – Kepala Departemen Pengawasan Masjid Al Aqsa, Abdullah Abu Taleb, Ahad mengatakan, peluncuran prosedur baru dimaksudkan untuk menunjuk 50 penjaga keamanan baru yang akan mendukung keamanan dari serangan Israel.
Dia mengatakan, keputusan itu diambil akibat seringnya penodaan dan perampasan yang dilakukan oleh ekstremis pemukim Israel, kata laporan Palestine.info sepertyi dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Abu Taleb mengecam serangan, surat panggilan deportasi, pemukulan berat, dan penangkapan sewenang-wenang terhadap puluhan penjaga keamanan al-Aqsha oleh polisi pendudukan dan gerombolan pemukim Israel.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Ziad al-Nakhala Sabtu mengatakan, pembebasan Masjid al-Aqsa suci dan Pendudukan Al-Quds adalah tanggung jawab seluruh bangsa Muslim.
Baca Juga: UNICEF: 2.500 Anak Gaza Harus Dievakuasi untuk Perawatan Medis di Luar Negeri
“Mari kita berbicara keras-keras, sangat keras, untuk memberitahu dunia bahwa Palestina terus berusaha menghargai pengorbanan tersebut,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan, jangan sampai rekontruksi Gaza mengalihkan umat Islam dari keprihatinan terhadap penderitaan muslim di Al-Quds.
Nakhala menegaskan, “kota Al-Quds adalah ikon dari seluruh akidah Islam. Kesucian bernilai uang kita, jiwa, dan bahkan keturunan. Tidak ada yang akan pernah menghalangi kita untuk melindunginya,”
Dia meminta semua warga Palestina untuk menyatukan sumber daya dan berdiri sebagai pelindung al-Aqsha dan Al-Quds. (T/P011/R01)
Baca Juga: Israel akan Ajukan Banding terkait Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Biden Setujui Pengiriman Senjata Baru ke Israel Senilai 680 Juta USD