Yerusalem, MINA – Sekitar 50.000 umat Islam melakukan salat Jumat (21/2) di Masjid Al-Aqsa, meskipun ada pembatasan ketat oleh otoritas pendudukan Israel.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan “pendudukan mengerahkan elemen-elemennya di pintu gerbang dan jalan menuju Al-Aqsa, menghalangi masuknya para pemuda, dan memeriksa kartu identitas mereka.” Media setempat Quds Press melaporkan.
Membludaknya jamaah di Al-Aqsa merupakan rangkaian dari kampanye “Subuh Agung”, sebuah gerakan salat Subuh berajamaah di masjid, untuk mempertahankan Al-Aqsa dan situs-situs suci yang terancam oleh pemukiman dan Yahudisasi.
Para jamaah di Yerusalem menentang semua tindakan Israel untuk mencapai Masjid Al-Aqsa melalui gerbang Baab Rahmah, sekaligus memperingati pembukaan kembali dibukanya pentu tersebut.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Pada Jumat ini, kampanye diperluas untuk mencakup lebih dari 200 masjid di Tepi Barat yang diduduki, untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah, dilanjutkan ceramah singkat dan munajat doa. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal