Jenewa, MINA – Sebuah surat yang ditandatangani oleh 54 negara Afrika meminta Dewan Hak Assi Manusia PBB untuk berdebat membahas rasisme kebrutalan polisi terhadap warga kulit hitam.
Negara-negara Afrika pada surat melalui duta besar Burkina Faso untuk PBB di Jenewa meminta PBB untuk “debat mendesak” tentang “pelanggaran hak asasi manusia yang diinspirasi oleh ras, kebrutalan polisi terhadap orang-orang keturunan Afrika dan kekerasan terhadap protes damai yang menyerukan agar ketidakadilan ini dihentikan.”
Seruan itu datang setelah keluarga George Floyd, bersama dengan keluarga korban kekerasan polisi lainnya dan lebih dari 600 LSM Ahad (14/6) meminta dewan untuk mendesak menangani rasisme sistemik dan kekebalan hukum polisi di AS. Al Jazeera melaporkan.
Agar dewan mempertimbangkan permintaan semacam itu, Dewan perlu mendapat dukungan dari setidaknya satu negara.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Dengan permintaan sekarang, datang dari sekelompok besar negara, “yang meningkatkan kemungkinan” itu akan terjadi, seorang juru bicara dewan mengatakan kepada AFP.
Surat yang ditandatngani pada Jumat (12/6), menunjuk pada kasus George Floyd, seorang pria kulit hitam (46 tahun) yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis pada 25 Mei. Ia meninggal setelah seorang perwira kulit putih, yang sejak itu dituduh melakukan pembunuhan, menekan lututnya di leher selama hampir sembilan menit.
Kematiannya, yang direkam dalam video, telah memicu protes besar-besaran di seluruh AS dan di seluruh dunia,
“Banyak kasus sebelumnya, orang-orang tak bersenjata dari keturunan Afrika menderita nasib yang sama, karena kebrutalan polisi yang tidak terkendali,” di antara isi surat.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Surat yang ditujukan kepada Presiden Dewan HAM Elisabeth Tichy-Fisslberger dari Austria, meminta agar debat ini diadakan pekan depan, ketika sesi ke-43 dewan dilanjutkan.
“Sayangnya, nasib banyak korban lain tidak menarik perhatian, karena mereka tidak disiarkan di media sosial untuk dilihat semua orang,” ujar Duta Besar Dieudonne Desire Sougouri atas nama Kelompok Afrika di dewan.
Surat itu menyerukan debat tentang rasisme di seluruh dunia, khususnya menyoroti situasi di AS.
“Protes yang disaksikan dunia adalah penolakan terhadap ketidaksetaraan rasial dan diskriminasi mendasar yang menjadi ciri kehidupan di Amerika Serikat untuk orang kulit hitam, dan orang kulit berwarna lainnya,” katanya. (T/RS2/B04)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Mi’raj News Agency (MINA)