San Francisco, MINA – Sekitar 60 orang ditangkap di San Francisco pada Ahad (8/6), selama unjuk rasa anti-imigrasi, menurut beberapa media AS.
Dilansir dari Khaama Press, demonstrasi yang awalnya berlangsung damai, meningkat menjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan penegak hukum.
Kerusuhan terjadi di depan Kantor Layanan Imigrasi AS, tempat para pengunjuk rasa berkumpul untuk menentang tindakan keras baru-baru ini terhadap migran tidak berdokumen. Pihak berwenang mengatakan, dua petugas polisi terluka dalam konfrontasi tersebut.
Para pejabat mengonfirmasi bahwa demonstrasi dimulai dengan tenang, tetapi berubah menjadi kekerasan setelah ketegangan meningkat antara polisi dan demonstran. Polisi menanggapi dengan tindakan pengendalian massa setelah pengunjuk rasa diduga melemparkan benda dan memblokir akses ke gedung-gedung pemerintah.
Baca Juga: BRICS Siapkan Langkah Penggunaan Mata Uang Lokal di Tengah Dominasi Dolar
Protes itu terjadi setelah operasi penegakan imigrasi nasional, yang memicu kemarahan di antara kelompok advokasi imigran. Para pengunjuk rasa menuduh pemerintah federal menargetkan komunitas yang rentan dan menuntut perubahan kebijakan.
Sementara itu, kerusuhan serupa dilaporkan terjadi di Los Angeles, tempat protes terkait imigrasi juga berubah menjadi kekerasan selama akhir pekan. Belum ada angka penangkapan resmi dari L.A. yang dikonfirmasi.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS belum mengomentari insiden spesifik tersebut, tetapi menegaskan kembali komitmennya untuk menegakkan hukum imigrasi. Kelompok hak sipil telah menyerukan transparansi dan pengendalian diri dalam tanggapan penegakan hukum.
Gelombang protes itu menyoroti meningkatnya ketegangan nasional atas kebijakan imigrasi AS, terutama di tengah seruan untuk reformasi dan perlindungan kemanusiaan. Masih harus dilihat apakah protes itu akan memengaruhi keputusan kebijakan federal mendatang. []
Baca Juga: Kemenhaj Saudi Apresiasi Sinergi PPIH Atasi Dinamika Haji 2025
Mi’raj News Agency (MINA)