Tel Aviv, MINA – Lebih dari 600 hari sejak dimulainya perang di Gaza, tanda-tanda kelelahan Israel yang semakin dalam, secara militer, politik, dan sosial, mulai muncul, seperti yang dilaporkan di berbagai media Israel.
Dilansir dari Al Mayadeen, Rabu (28/5), tanpa adanya solusi politik yang terlihat, perang yang sedang berlangsung ini digambarkan sebagai perang yang tidak memiliki arah, berlarut-larut, dan menguras tenaga di semua tingkatan.
Dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan di Israel Hayom, jurnalis Karni Eldad menyuarakan kelelahan yang semakin membayangi masyarakat Israel. Membahas “kelelahan tentara Israel, sandera dan keluarga mereka, dan juga para pemukim,” menggambarkan sebuah entitas yang terbebani oleh durasi dan ambiguitas perang.
Eldad secara terbuka mempertanyakan lintasan perang, dengan menyatakan, “Perang ini tampaknya sangat, sangat, sangat lama.”
Baca Juga: 1.200 Tentara Cadangan Israel Desak Hentikan Agresi Militer di Gaza
Ia menambahkan bahwa meskipun tujuannya sering diucapkan “di luar kepala saat kita tidur,” tujuan-tujuan itu tetap tidak tercapai. Ia melangkah lebih jauh, bertanya, “Mungkin kita telah lupa cara menang?”
Artikel tersebut mencerminkan sentimen yang semakin berkembang di Israel, di mana ketiadaan strategi yang koheren semakin terlihat jelas seiring berlanjutnya perang.
“Perang ini harus segera berakhir. Kita harus beristirahat, mengobati luka, dan hidup di tempat yang damai setidaknya selama 40 tahun, hingga babak berikutnya,” tegasnya.
Laporan mendalam oleh Yoav Zeitoun di Yedioth Ahronoth juga menyoroti kelelahan operasional dan strategis dari lembaga militer Israel, yang menggambarkan gambaran suram entitas yang menghadapi lima medan perang terbuka: Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Tepi Barat, tanpa rencana politik yang layak untuk mengakhiri serangan militer.
Baca Juga: Warga Israel Rusak Fasilitas UNRWA Saat Pawai “Hari Yerusalem”
Zeitoun menekankan bahwa Israel beroperasi di bawah tekanan ekstrem tanpa solusi politik untuk Gaza atau konflik yang lebih luas, seraya menambahkan, “Kita berhadapan dengan keterlibatan militer yang berulang dan hasil strategis yang menurun.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Israel Blokir Bantuan ke Gaza di Tengah Bencana Kelaparan