Yunan, 17 Jumadil Awwal 1436/9 Maret 2015 (MINA) – Lebih dari 60.000 pengungsi Myanmar memasuki kawasan China sejak konflik di utara negara Asia Tenggara, kata pejabat di Provinsi Yunan.
China hingga saat ini telah memberikan bantuan kepada para pengungsi Myanmar, termasuk air dan layanan medis di Lincang, sebuah kota yang berbatasan dengan Myanmar, kata sekretaris Komite Partai Komunis China, Li Jiheng.
Li mengatakan kepada wartawan seperti yang diberitakan Xinhua dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan saat ini diperbatasan sedang dijaga ketat, namun mereka tidak menutup perbatasan.
“Wilayah perbatasan di Yunan stabil dan lalu lintas lancar,” katanya.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Kementrian Luar Negeri China mengatakan konflik yang sedang berlangsung di Kokang, Myanmar utara adalah urusan internal negara. Namun dia menegaskan itu tidak ada intervensi dari China.
“Tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan pemerintah China dalam konflik tersebut,” katanya.
Dia menambahkan China dan Myanmar adalah negara tetangga yang memiliki hubungan baik dan China selalu menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Myanmar. (T/P004/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi