ISRA Miraj adalah peristiwa agung yang bukan sekadar perjalanan fisik Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik ke Sidratul Muntaha, tetapi juga sarat dengan pelajaran mendalam untuk umat Islam. Setiap detail peristiwa ini menyimpan hikmah yang dapat membimbing kehidupan sehari-hari kita agar lebih dekat kepada Allah, lebih kuat menghadapi ujian dunia, dan lebih teguh menjaga keimanan. Berikut hikmah dari Isra Mi’raj.
1. Keteguhan Iman dalam Menghadapi Ujian
Isra Miraj terjadi setelah tahun kesedihan, ketika Nabi kehilangan Khadijah RA dan Abu Thalib. Ujian berat itu diiringi dengan ejekan kaum Quraisy. Allah menunjukkan bahwa di balik kesulitan ada kemudahan. Hikmahnya: setiap Muslim harus yakin bahwa badai hidup hanyalah jalan menuju kemuliaan, asalkan kita tetap teguh beriman.
2. Pentingnya Shalat sebagai Tiang Agama
Perintah shalat turun langsung saat peristiwa Miraj, tanpa perantara Jibril. Ini menunjukkan betapa agungnya shalat. Shalat bukan hanya rutinitas, melainkan sarana komunikasi langsung dengan Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, shalat menjadi energi spiritual yang menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan menguatkan langkah menghadapi dunia.
3. Kesucian Masjid Aqsha (Sering Dilupakan)
Banyak Muslim hanya mengingat Ka’bah sebagai kiblat, tetapi lupa bahwa Masjid Aqsha juga memiliki posisi sakral dalam Isra Miraj. Dari situlah Nabi Muhammad SAW memulai Mi’raj. Pesan besarnya: Masjid Aqsha adalah simbol persatuan umat Islam dan tanda eratnya hubungan spiritual kita dengan Palestina. Melupakan Aqsha berarti melupakan salah satu warisan agung Nabi.
Baca Juga: Brebes Gelar MTQ XXXI, 256 Peserta Bersaing Jadi Qari dan Hafidz Terbaik
4. Spirit Perjalanan Ilmiah dan Spiritual
Isra Miraj mengajarkan bahwa perjalanan bukan hanya fisik, tetapi juga intelektual dan ruhani. Nabi diperlihatkan berbagai tanda kebesaran Allah agar manusia berpikir, merenung, dan mengambil pelajaran. Dalam kehidupan modern, ini mengingatkan kita untuk terus belajar, memperdalam ilmu, dan menjaga kesadaran spiritual di tengah arus teknologi.
5. Kesabaran dalam Menghadapi Penolakan
Ketika Nabi menceritakan Isra Miraj, banyak yang mengejeknya. Bahkan sebagian Muslim yang lemah imannya murtad. Tetapi Abu Bakar RA tampil dengan keyakinan penuh, sehingga dijuluki As-Shiddiq. Pesan untuk kita: jangan goyah oleh ejekan orang ketika kita berpegang pada kebenaran, karena ridha Allah lebih penting daripada pujian manusia.
6. Pentingnya Dukungan Sahabat Sejati
Abu Bakar menjadi bukti bahwa sahabat sejati adalah yang menguatkan di saat sulit, bukan yang meninggalkan ketika diuji. Dalam kehidupan sehari-hari, kita butuh lingkungan yang meneguhkan iman, bukan yang menjerumuskan. Karena itu, memilih teman dan sahabat dalam iman adalah kunci keberlangsungan istiqamah.
7. Kesadaran tentang Akhirat
Dalam perjalanan Mi’raj, Nabi diperlihatkan surga dan neraka. Tujuannya agar umat Islam sadar bahwa kehidupan dunia hanya sementara. Hikmah ini menegaskan: jangan sampai kita terlena dengan gemerlap dunia, sebab kehidupan abadi ada di akhirat. Setiap amal baik akan berbuah manis, dan setiap keburukan akan mendapat balasan.
Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan
8. Pentingnya Menyampaikan Kebenaran dengan Tegas
Nabi tidak ragu menyampaikan peristiwa Isra Miraj meskipun tahu akan ditertawakan. Ini pelajaran bagi kita untuk berani menyampaikan kebenaran, meski pahit dan penuh risiko. Dunia modern sering menguji integritas seorang Muslim: apakah ia berani berkata benar, atau ikut arus demi kenyamanan.
9. Shalat sebagai Penyejuk Hati dari Lelah Dunia
Nabi menyebut shalat sebagai qurratu ‘ain (penyejuk hati). Dalam kesibukan modern, shalat adalah jeda yang menyegarkan jiwa. Tanpa shalat, hati mudah gersang dan hidup terasa hampa. Hikmah Isra Miraj menegaskan bahwa shalat adalah kunci ketenangan di tengah riuh dunia.
10. Keutamaan Rasulullah sebagai Teladan
Isra Miraj memperlihatkan kedudukan mulia Nabi yang diangkat ke langit. Namun beliau tetap rendah hati, tetap menjadi teladan, tidak sombong dengan kemuliaan itu. Inilah pelajaran: semakin tinggi ilmu, jabatan, atau prestasi seseorang, semakin rendah hati ia seharusnya.
11. Hubungan antara Langit dan Bumi
Isra Miraj menghubungkan bumi (Masjidil Haram dan Masjid Aqsha) dengan langit (Sidratul Muntaha). Pesannya: seorang Muslim tidak boleh hanya sibuk dengan urusan dunia, tetapi juga harus membangun hubungan dengan langit, yakni Allah SWT. Seimbang antara ikhtiar duniawi dan ibadah ruhani.
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
12. Pentingnya Keyakinan Tanpa Ragu
Isra Miraj menguji iman: siapa yang benar-benar yakin, siapa yang ragu. Orang beriman akan menerima dengan hati teguh, sementara yang lemah akan mundur. Dalam hidup, sering ada hal-hal gaib yang tak bisa dijangkau akal sepenuhnya. Namun iman menuntut kita percaya pada janji Allah tanpa keraguan.
13. Pelajaran tentang Kepemimpinan
Nabi menjadi imam bagi para nabi di Masjid Aqsha sebelum Mi’raj. Itu simbol kepemimpinan beliau atas seluruh umat manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang pemimpin haruslah yang mengutamakan ibadah, adil, dan menjadi teladan. Isra Miraj menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan sekadar kekuasaan.
14. Kesadaran bahwa Hidup adalah Perjalanan
Isra Miraj mengingatkan bahwa hidup ini adalah perjalanan panjang menuju Allah. Dunia hanyalah persinggahan sementara. Maka kita harus menyiapkan bekal terbaik: iman, amal saleh, dan ketakwaan. Seperti Nabi yang dipandu Jibril, kita pun butuh petunjuk Al-Qur’an agar tidak tersesat dalam perjalanan hidup.
15. Seruan untuk Menyadari Kehadiran Allah
Puncak Isra Miraj adalah pertemuan Nabi dengan Allah. Itu mengajarkan bahwa tujuan akhir hidup kita adalah bertemu dengan-Nya. Setiap ibadah, setiap amal, setiap doa harus diarahkan untuk mendekatkan diri pada Allah. Jika kita menyadari ini, maka seluruh hidup menjadi ibadah, bukan sekadar rutinitas kosong.[]
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU