Bandung, MINA – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengemukakan, peringatan 67 tahun Konferensi Asia Afrika menjadi momentum untuk membangkitkan semangat perdamaian dunia.
Pak Uu berharap, peringatan KAA juga menyentuh kembali perhatian dunia untuk rakyat Palestina, yang hingga saat ini masih mengalami konflik dan peperangan.
“Saya berharap dengan momentum hari yang bersejarah ini, negara-negara di dunia memberikan perhatian terhadap rakyat Palestina yang sudah sekian puluh tahun selalu terjadi konflik dan peperangan,” kata Pak Uu –sapaan akrab Wagub- pada acara Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Halaman Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (18/4).
Ia mengajak masyarakat untuk berdoa bersama di bulan suci Ramadan bagi perdamaian di Palestina.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Jangan biarkan Palestina sendirian. Terutama kepada negara-negara Islam, minimal kita berdoa di bulan Ramadhan ini untuk perdamaian di Palestina,” imbuhnya.
Dia yakin Dasasila Bandung yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika masih relevan dengan situasi dan kondisi hari ini.
“Perdamaian masih dibutuhkan oleh bangsa-bangsa di dunia. Oleh karena itu momentum kali ini tiada lain untuk mengingatkan dunia, bahwa kita harus berdamai dengan siapapun,” ujarnya.
Sementara itu, Diplomat Ahli Utama Kementerian Luar Negeri RI Teguh Wardoyo menuturkan, momentum Peringatan 67 tahun KAA ini menitikberatkan pada pentingnya menjaga perdamaian.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Momentum ini memiliki arti penting yang menjadi kebanggaan, tak hanya bagi masyarakat Bandung khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, namun berpengaruh terhadap bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
“Mengutip pidato Presiden Soekarno pada pembukaan KAA 67 tahun lalu, tak ada tugas yang lebih mendesak daripada memelihara perdamaian,” ujar Teguh.
Menurutnya, tanpa perdamaian, kemerdekaan kita tak banyak faedahnya. Pemulihan dan pembangunan negeri kita akan sedikit sekali artinya.
Teguh yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Yordania Hasyimiah merangkap Otoritas Nasional Palestina juga mengatakan, tema peringatan 67 Tahun KAA, yakni “Recover Together, Recover Stronger” senada dengan semangat kerja sama dan solidaritas dalam membangun bangsa Asia dan Afrika yang digaungkan pada pidato Presiden Soekarno.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Menurutnya, tema tersebut juga membawa makna penting untuk mengimplementasikan kerja sama dan solidaritas tersebut di masa penormalan baru pasca pandemi COVID-19.
“Tema ini mengusung pesan universal berupa semangat pemulihan ekonomi secara bersama pasca pandemi baik bagi kepentingan nasional Indonesia, maupun Asia Afrika,” pungkas Teguh.
Peringatan 67 Tahun KAA melibatkan lebih dari 300 anggota Pramuka Kwartir Cabang Kota Bandung sebagai pengibar bendera dan drumband.
Keterlibatan Pramuka pada peringatan KAA ini adalah kali pertama dalam tradisi pengibaran bendera di Museum KAA pasca pandemi COVID-19. Tradisi tahunan ini sempat terhenti lantaran menghindari kerumunan di masa pandemi.
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam
“Jadi ini pengibaran bendera perdana bagi Pramuka pasca pandemi. Tahun 2021 lalu staf museum sendiri yang mengibarkannya,” jelas Kepala Museum KAA Dahlia Kusuma Dewi, seperti dikutip dari siaran pers tertulis.
Pelaksanaan peringatan 67 tahun KAA ini digelar secara hibrida melalui platform Zoom dan kanal YouTube @asiafricamuseum guna mengindari kerumunan dan menjaga protokol kesehatan.
Dalam peringatan KAA kali ini diagendakan sejumlah rangkaian kegiatan dari April – Juni 2022, diantaranya Peluncuran Perangko Edisi Khusus Peringatan 67 Tahun KAA, “Asian-African Friendship Day: International Students Gathering”, serta event tahunan lomba edukasi sejarah “Bandung Historical Study Games”.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur