Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

682 Politisi dan Akademisi Minta Biden Lindungi HAM Palestina

Rudi Hendrik - Sabtu, 19 Juni 2021 - 17:26 WIB

Sabtu, 19 Juni 2021 - 17:26 WIB

3 Views

Presiden AS Joe Biden. (Isimewa)

Washington, MINA – Sebanyak 682 tokoh politik, akademisi, aktivis perdamaian, dan peraih Nobel menyerukan kepada Presiden AS Joe Biden untuk menghormati komitmennya mengenai perlindungan hak-hak Palestina, dan untuk mengakhiri penindasan Israel.

Para penandatangan, dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan awal pekan ini, mendesak Biden untuk menempatkan “hak asasi manusia di pusat kebijakan luar negeri AS” dan untuk “membantu mengakhiri dominasi dan penindasan yang dilembagakan Israel terhadap rakyat Palestina”, Press TV melaporkan Sabtu (19/6).

“Perdamaian yang berkelanjutan dan adil – untuk semua orang – akan tetap sulit dipahami jika kebijakan AS berpegang pada status quo politik tanpa keadilan dan akuntabilitas,” bunyi surat itu.

“Ke depan, Amerika Serikat harus mengatasi akar penyebab kekerasan, yang telah diabaikan oleh pemerintahan berturut-turut. Pemerintahan Anda harus menerapkan tekanan diplomatik bersama untuk membantu mengakhiri diskriminasi dan penindasan sistemik yang terus meluas dan memastikan akuntabilitas bagi otoritas Israel yang melanggar hak-hak Palestina,” tulis kelompok itu.

Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”

Para penandatangan termasuk mantan jaksa agung Israel Michael Ben-Yair; mantan pembicara Knesset Avraham Burg; mantan Presiden Irlandia Mary Robinson; Peraih Nobel Perdamaian 2011 Tawakkol Karman; akademisi Israel Ilan Pappe; profesor Amerika Noam Chomsky; dan sejumlah anggota parlemen Inggris.

Setidaknya 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza dalam 11 hari perang yang dimulai pada 10 Mei. Serangan udara Israel juga membawa kehancuran yang meluas ke wilayah yang sudah miskin itu.

Gerakan perlawanan yang berbasis di Gaza menanggapi dengan meluncurkan lebih dari 4.000 roket ke wilayah pendudukan, beberapa mencapai sejauh Tel Aviv, bahkan Haifa dan Nazareth di utara.

Rezim Israel akhirnya terpaksa mengumumkan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, yang mulai berlaku pada dini hari tanggal 21 Mei.

Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Selama serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung, Biden mendapat kecaman karena tidak menyerukan gencatan senjata segera. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Palestina
Palestina
Amerika
Amerika
Amerika
Indonesia
MINA Preneur
Kolom