Kemerdekaan adalah salah satu nikmat terbesar yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada manusia, baik sebagai individu maupun bangsa.
Kemerdekaan bukan hanya sekadar kebebasan dari penjajahan atau penindasan, tetapi juga kebebasan untuk menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran agama dengan leluasa.
Sebagai bangsa yang telah merdeka, kita memiliki kewajiban untuk mensyukuri nikmat ini sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an.
Berikut adalah tujuh cara untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan menurut Al-Qur’an:
Baca Juga: Menjaga Akidah di Era Digital
1. Memperkuat Iman dan Taqwa
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَا ذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَا شْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)
Baca Juga: Amerika itu Negara Para Pendatang!
Salah satu cara utama untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah.
Sebagai bangsa yang merdeka, kita harus selalu mendekatkan diri kepada-Nya dan menjadikan keimanan sebagai landasan dalam setiap aspek kehidupan.
2. Memelihara Persatuan dan Kesatuan
Al-Qur’an menekankan pentingnya persatuan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Baca Juga: Indonesia, Pohon Palma, dan Kemakmuran Negara OKI
وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dengan bersatu dan janganlah kamu bercerai-berai..” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 103).
Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil perjuangan bersama para pahlawan bangsa.
Mensyukuri nikmat kemerdekaan berarti memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghindari perpecahan yang dapat merusak keharmonisan.
Baca Juga: Kemenangan Trump dan Harapan Komunitas Muslim Amerika
3. Menjaga Keamanan dan Kedamaian
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاَ عِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَا طِ الْخَـيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰ خَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْ ۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْ ۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْ ۗ وَمَا تُـنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَ نْـتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu sanggupi …. ” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 60).
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-6] Tentang Halal dan Haram
Ayat ini menunjukkan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas negara.
Mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan berkontribusi dalam menjaga kedamaian, baik dalam skala kecil di lingkungan sekitar maupun secara nasional.
4. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Baca Juga: Perlindungan terhadap Jurnalis di Gaza
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَا لَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَ لْبَابِ
Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 9).
Kemerdekaan memberikan kebebasan untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Mensyukuri nikmat ini berarti terus meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
5. Meningkatkan Keadilan Sosial
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّا مِيْنَ بِا لْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰۤى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ ۗ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. … ” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 135).
Baca Juga: Bukan Sekadar Pencari Nafkah: Inilah Peran Besar Ayah dalam Islam yang Sering Terlupakan!
Kemerdekaan harus diiringi dengan penegakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Mensyukuri nikmat kemerdekaan berarti berjuang untuk menciptakan kesejahteraan yang merata, tanpa diskriminasi, dan membantu mereka yang kurang beruntung.
6. Menghindari Kemaksiatan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, ….. ” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 96).
Mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan menghindari segala bentuk kemaksiatan yang dapat mengundang bencana bagi bangsa.
Kemerdekaan harus diisi dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat, bukan dengan perilaku yang merusak.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
7. Berbuat Baik kepada Sesama
Al-Qur’an mengajarkan untuk selalu berbuat baik dalam QS. An-Nahl [16]: 90, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَا لْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 90)
Mensyukuri nikmat kemerdekaan berarti mengaplikasikan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling membantu, menghormati, dan menjaga hubungan baik dengan sesama warga negara.
Dengan menjalankan ketujuh cara ini, kita tidak hanya mensyukuri nikmat kemerdekaan tetapi juga berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik dan bermartabat, sesuai dengan ajaran Al-Quran. []
Mi’raj News Agency (MINA)