Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Cara Muslimah Sejati Mengendalikan Cinta Dunia

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 10 September 2025 - 16:42 WIB

Rabu, 10 September 2025 - 16:42 WIB

8 Views

Cinta dunia lahir dari lemahnya tauhid. Muslimah sejati harus selalu menanamkan keyakinan bahwa hanya Allah tujuan hidupnya. Ingatlah bahwa kematian itu pasti, akhirat itu nyata. Setiap kali hati mulai terpikat dunia, kembalilah mengingat kubur, hisab, dan surga-neraka.(Foto: ig)

RASULULLAH SAW pernah bersabda bahwa dunia itu tidak ada artinya di sisi Allah, bahkan lebih hina daripada sebelah sayap nyamuk. Bayangkan, nyamuk yang kecil saja sudah dianggap remeh, apalagi hanya sebelah sayapnya! Namun, betapa banyak manusia yang jatuh cinta, mabuk, bahkan rela menggadaikan akhiratnya hanya demi serpihan dunia yang fana. Seorang muslimah sejati harus sadar sejak awal bahwa dunia hanyalah persinggahan, bukan tujuan akhir.

Setiap yang kita genggam dari dunia pasti akan lepas. Rumah megah, kendaraan mewah, harta berlimpah, bahkan kecantikan yang dibanggakan—semuanya akan lenyap seiring waktu. Hanya amal shalih yang abadi. Ketika seorang muslimah menanamkan keyakinan ini, ia tidak akan diperbudak oleh cinta dunia. Ia akan tetap bekerja, tetap berusaha, tapi hatinya tidak terikat.

Dunia bagaikan racun manis yang perlahan mematikan. Ia tampak menggoda, menjanjikan kebahagiaan, tapi ujungnya menjerumuskan. Lihatlah berapa banyak orang yang stres karena kehilangan harta, sakit hati karena gagal meraih jabatan, atau terpuruk karena cinta dunia. Muslimah sejati harus cerdas: jangan sampai racun dunia merusak iman.

Allah menggambarkan dunia ini sebagai “mata’ul ghurur” (perhiasan yang menipu). Di balik gemerlapnya, ada jebakan syahwat, fitnah, dan kelalaian. Jika seorang muslimah terlalu terpesona, ia bisa kehilangan arah hidup. Maka penting sekali mengendalikan hati agar tidak terbuai oleh tipu daya dunia.

Baca Juga: Muslimah Sejati Tak Hanya Menutup Aurat, Tapi Menjaga Lisan dan Hati

Islam tidak pernah melarang umatnya untuk bekerja, kaya, dan sejahtera. Yang dilarang adalah menaruh dunia di dalam hati. Dunia harus diletakkan di tangan, bukan di jiwa. Muslimah yang cerdas akan memanfaatkan dunia sebagai sarana beribadah: kekayaan untuk bersedekah, ilmu untuk mengajar, waktu untuk beramal. Inilah keseimbangan yang harus dijaga. Berikut ini tujuh cara muslimah sejati mengendalikan cinta dunia.

Pertama, Perkuat Tauhid dan Ingat Akhirat. Cinta dunia lahir dari lemahnya tauhid. Muslimah sejati harus selalu menanamkan keyakinan bahwa hanya Allah tujuan hidupnya. Ingatlah bahwa kematian itu pasti, akhirat itu nyata. Setiap kali hati mulai terpikat dunia, kembalilah mengingat kubur, hisab, dan surga-neraka.

Kedua, Biasakan Zuhud, Bukan Fakir. Zuhud bukan berarti miskin, melainkan hati yang tidak terpaut pada dunia. Muslimah zuhud bisa saja memiliki banyak harta, tapi hatinya ringan untuk berbagi, tidak sombong, dan tidak menangis ketika kehilangan. Inilah seni hidup yang membuat seorang wanita mulia di sisi Allah.

Ketiga, Perbanyak Dzikir dan Tilawah. Hati yang lalai akan mudah terpikat dunia. Karena itu, muslimah sejati harus rajin membersihkan hatinya dengan dzikir dan tilawah Al-Qur’an. Setiap ayat Al-Qur’an akan mengingatkan bahwa dunia ini hanya ladang, bukan tujuan. Dzikir pula yang membuat hati damai, sehingga tidak merasa kurang meski dunia tidak memanjakan.

Baca Juga: Muslimah dan Amanah Pembebasan Baitul Maqdis

Keempat, Latih Kesederhanaan dalam Hidup. Salah satu cara paling ampuh mengendalikan cinta dunia adalah membiasakan diri hidup sederhana. Tidak perlu memaksakan gaya hidup mewah hanya demi gengsi. Muslimah yang sederhana akan lebih mudah berlapang dada, lebih ringan beribadah, dan lebih ikhlas dalam memberi. Kesederhanaan adalah benteng hati dari cinta dunia yang berlebihan.

Kelima, Banyak Beramal Shalih. Amal shalih adalah pengikat hati dengan akhirat. Muslimah sejati harus sibuk dengan amal: shalat, sedekah, dakwah, menolong sesama. Ketika waktu dan energi tersita untuk kebaikan, ruang bagi cinta dunia akan menyempit. Amal shalih juga menjadi bekal yang sesungguhnya, yang akan menemani kelak di alam kubur.

Keenam, Pilih Lingkungan yang Mengingatkan Akhirat. Lingkungan sangat memengaruhi hati. Jika seorang muslimah terlalu sering berada di majelis duniawi, ia akan semakin cinta dunia. Namun jika ia rajin menghadiri majelis ilmu, halaqah, dan berkumpul dengan orang-orang shalih, hatinya akan lebih kuat mengingat Allah. Pilihlah sahabat yang mengingatkanmu pada surga, bukan yang menjerumuskanmu ke cinta dunia.

Ketujuh, Perkuat Syukur dan Qana’ah. Syukur membuat hati merasa cukup. Qana’ah membuat jiwa tenang dengan pemberian Allah, tanpa iri pada dunia orang lain. Seorang muslimah yang penuh syukur akan melihat nikmat kecil sebagai anugerah besar, sehingga tidak lagi dikejar rasa kurang. Inilah kunci kebahagiaan sejati: hati yang lapang dengan takdir Allah.

Baca Juga: 7 Cara Muslimah Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian

Kedelapan, Selalu Ingat Kematian. Kematian adalah pemutus cinta dunia. Rasulullah SAW menyuruh kita memperbanyak mengingat kematian agar tidak terlena. Muslimah sejati akan sering menziarahi kubur, merenungi kematian, dan menulis wasiatnya. Dengan begitu, hatinya lebih kuat menolak bujuk rayu dunia yang sementara.

Kesembilan, Gunakan Dunia untuk Investasi Akhirat. Harta, waktu, dan tenaga hanyalah titipan. Muslimah sejati akan menjadikannya sebagai investasi akhirat. Ia sadar bahwa setiap rupiah yang disedekahkan, setiap ilmu yang diajarkan, setiap amal kecil yang ikhlas, semuanya akan kembali dalam bentuk pahala. Dunia hanya akan bernilai jika dipakai untuk akhirat.

Muslimah sejati adalah muslimah yang merdeka dari perbudakan dunia. Ia bisa bekerja keras, sukses, bahkan dihormati, tapi hatinya tetap tunduk hanya pada Allah. Ia tahu, dunia hanyalah kendaraan, akhiratlah tujuan. Dengan begitu, ia hidup tenang, damai, dan selalu optimis menghadapi takdir. Inilah puncak kecerdasan hati: cinta Allah di atas segalanya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Muslimah yang Menginspirasi: Menghadapi Fitnah Era Modern dengan Wibawa

 

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
MINA Preneur
Artikel
Khadijah