Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

70 SANTRI TAHFIDZ AL-QURAN INDONESIA BELAJAR KE TURKI

Rana Setiawan - Selasa, 19 Agustus 2014 - 23:08 WIB

Selasa, 19 Agustus 2014 - 23:08 WIB

928 Views

(Foto: Kemenag.go.id)
(Foto: Kemenag.go.id)

Wamenag Nasruddin Umar (tengah) bersama seorang santri tahfidz Al-Quran dan orang tuanyan. (Foto: Kemenag.go.id)

Jakarta, 23 Syawwal 1435/19 Agustus 2014 (MINA) – Sebanyak 70 santri tahfidz Al-Quran yang terdiri dari 14 perempuan dan 56 laki-laki di wisuda sekaligus dilepas untuk belajar ke Republik Turki, dari 70 santri tersebut, dua di antaranya  merupakan warga negara Malaysia.

Wisuda dan pelepasan santri ke Republik Turki dihadiri Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar, Sekjen Nur Syam, Direktur Pontren  Ace Saifuddin, perwakilan dari Kedubes Turki, pimpinan pontren Sulaimaniyah dan orang tua masing-masing santri di Jakarta, Senin kemarin.

Demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Wamenag Nasaruddin Umar dalam pesannya menyampaikan agar seluruh santri yang diwisuda dan akan meneruskan studinya ke Turki untuk konsisten menjadi seorang hafidz yang menguasai ilmu Al-Quran dan menjaga hafalannya sekaligus menjaga Al-Quran.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Kepada orangtua santri, Wamenag berpesan agar mengikhlaskan kepergian putra-putrinya untuk belajar ke Turki. “Lepaskankah putra-putrinya dengan ikhlas, terlebih untuk belajar ilmu Al-Quran,” pesan Wamenag.

Wamenag juga menegaskan bahwa pemerintah akan memerhatikan santri tahfidz Al-Quran, dan pada kesempatan tersebut Wamenag menyampaikan apresiasinya kepada komunitas warga Turki yang berada di Indonesia khususnya kapada lembaga United Islamic Cultural Center of Indonesia (UICCI) yang telah berperan memfasilitasi santri-santri tahfidz Al-Quran sehingga bisa meneruskan studinya ke Turki.

Sementara itu, Sekjen Nur Syam menjelaskan keberadaan program tersebut yaitu mencetak hafidz/hafidzah yang mampu menghafal Al-Quran hingga 30 juz, mendalami dan mengkaji Al-Quran diharapkan akan menjadi pilar-pilar bangsa dan duta-duta bangsa Indonesia di Turki.

“Saya berharap mereka tidak hanya menghafal Al-Quran tapi mendalami maknanya, mengkaji tafsirnya, mengkaji ilmu-ilmu yang terkait dengan ilmu Al-Quran, “ ujar Sekjen.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mengutip keterangan Kasie Ketenagaan Ditpontren Suwendi, santri-santri yang diwisuda dan akan meneruskan studinya ke Turki adalah santri yang telah hafal Al-Quran 30 juz, mereka akan belajar di Turki 2-3 tahun.

Salah seorang santri yang ditemui Zaidan yang berasal dari Cirebon mengaku senang bisa belajar di Turki, santri yang setahun belajar di Indonesia dan hafal 30 juz ini  ingin mencetak generasi Qurani di Indonesia nanti.

Hal senada diungkapkan oleh Raudhah, santriwati tahfidz Al-Quran yang sudah hafal 30 juz dan berasal dari Malaysia yang mengaku senang bisa meneruskan studinya ke Turki. (T/P02/P04)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Khadijah
Indonesia
Palestina
Indonesia