Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

73 Kapal Bantu Korban Terdampak Erupsi Lewotobi Keluar dari Labuan Bajo 

Arina Islami Editor : Rana Setiawan - 31 detik yang lalu

31 detik yang lalu

1 Views

Pelni evakuasi wisatawan ke Lembar usai Bandara Labuan Bajo ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Humas Pelni)

Jakarta, MINA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, 73 kapal perbantuan yang dikerahkan untuk membantu mobilitas penumpang dari Labuan Bajo, telah mengangkut 1.668 orang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo di Jakarta, Rabu (13/11) mengatakan, layanan penerbangan udara di daerah tersebut belum sepenuhnya pulih sehingga masyarakat masih manfaatkan kapal perbantuan dari Labuan Bajo untuk mobilitas.

“Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, sejak 10 November hingga 12 November pukul 08.00 WITA, sebanyak 73 kapal perbantuan sudah dikerahkan dan sebanyak 1.668 masyarakat telah menggunakan perbantuan kapal ini untuk transportasi keluar dari Labuan Bajo,” kata Budi.

Dia menyampaikan, alternatif mobilitas jalur laut dilakukan pasca ditutupnya sejumlah Bandara akibat erupsi Gunung Lewotobi.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Bangun Sekolah Khusus Korban Kekerasan Seksual

Terdapat lima pelabuhan yang menjadi destinasi kapal perbantuan. Empat diantaranya adalah pelabuhan yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Pelabuhan Sape, Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima.

Sementara, satu pelabuhan tujuan lainnya merupakan Pelabuhan Benoa yang terletak di Provinsi Bali.

Budi mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan mengutamakan keselamatan dalam mengakses transportasi dari dan menuju Labuan Bajo, baik itu melalui jalur udara, darat, maupun laut. Akses laut dan darat dapat digunakan sebagai alternatif menunggu dibukanya kembali jalur udara.

Sementara itu, Bandara Labuan Bajo kembali ditutup per Rabu (13/11) pagi. Empat bandara lainnya juga masih ditutup akibat terdampak sebaran abu vulkanik serta belum memenuhi aspek keselamatan untuk penerbangan.

Baca Juga: Respons Bahlil Usai Gelar Doktornya Ditangguhkan UI

Budi menyebutkan bahwa empat Bandara tersebut adalah Bandara Frans Sales Lega, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa.

Ia menambahkan, sejumlah penerbangan rute Jakarta – Bali dan Jakarta – Lombok serta rute Bali – Australia juga mengalami pembatalan. Hal ini disebabkan arah penyebaran abu vulkanik yang mempengaruhi penerbangan rute tersebut.

“Demi alasan keselamatan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan pada rute-rute tersebut pada hari ini dan kami terus memantau perkembangan terkait hal ini,” kata Budi.[]

 

Baca Juga: Universitas Indonesia Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda