Baghdad, MINA – Pemerintah Irak mencabut jam malam di Baghdad pada hari Sabtu (5/10), tetapi akses jalan ke alun-alun utama tetap diblokir karena mengkawatirkan akan berlanjutnya protes yang sudah meminta puluhan korban jiwa..
Korban tewas dari protes massal di Baghdad dan kota-kota di Irak selatan naik menjadi 73 orang ketika kerusuhan memasuki hari kelima, kata komisi hak asasi manusia parlemen.
Lebih dari 3.000 orang juga terluka sejak protes terhadap pengangguran yang kronis, pelayanan publik yang buruk dan korupsi yang meluas, meletus di ibu kota pada hari Selasa lalu.
Komisi menambahkan, sebanyak 540 demonstran telah ditangkap, di antaranya hampir 200 tetap ditahan, demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi memerintahkan jam malam di ibu kota dicabut dari jam 5 pagi, meskipun pemadaman internet tetap berlaku. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza