Banda Aceh, MINA – Petugas-petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh bersama WCS-IP dan OIC melakukan evakuasi terhadap seekor orang utan sumatra (Pongo abeli) betina berusia 30 tahun, yang luka-luka dan patah tulang, dari kebun warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Evakuasi ini dilakukan Rabu 13 Maret berdasarkan hasil laporan warga terkait terjadinya konflik orang utan di desa tersebut. Orang utan sumatra itu dalam kondisi mengenaskan, terdapat sejumlah luka di sekujur tubuh dan mengalami patah tulang.
Menurut Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, pihaknya juga menemukan sebanyak 74 butir peluru senapan angin yang bersarang di dalam tubuh orangutan tersebut.
“Ada sekujur luka di tubuh orang utan, setelah dicek dengan x-ray kita menemukan peluru senapan angin serta tulang yang patah,” kata Sapto.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Ia menjelaskan, induk orang utan yang diberi nama Hope tersebut diperkirakan berusia 30 tahun, dengan berat badan mencapai 35,68 Kilogram. Saat dilakukan evakuasi kondisi rambut kusam dan kulit bersisik dengan status dihedrasi lebih dari 10 persen.
Pada bagian sisi mulut terlihat bengkak serta terdapat banyak bekas luka dan lebam dibagian wajah, serta mata bagian kanan mengalami kerusakan permanen. Menurut Sapto, kerusakan mata diperkirakan terjadi dua hingga tiga bulan yang lalu.
Ini merupakan kejadian kali keempat penyerangan orang utan dengan menggunakan senapan angin dalam kurun waktu 2010 hingga 2014, BKSDA Aceh mengutuk keras aksi yang dilakuakan dengan melakukan penganiayaan terhadap satwaliar yang masuk dalam kategori dilindungi. (L/AP/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini