Doha, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, kelompok Perlawanan Palestina masih “teguh di medan perang” meskipun Israel melakukan kejahatan perang selama dua setengah bulan di Jalur Gaza yang diblokade.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di ibu kota Qatar, Doha, pada Rabu (20/12), Ismail Haniyeh mengatakan, volume serangan udara, laut, dan darat militer Israel terhadap Gaza yang diblokade belum pernah terjadi sebelumnya.
“Rezim Zionis dan sekutunya berpikir bahwa mereka dapat menghilangkan perlawanan dengan cara ini dan memaksa mereka (perlawanan) mengibarkan bendera putih,” ujarnya. Press TV melaporkan.
“Perlawanan, bagaimanapun, masih berdiri kokoh dan teguh di medan perang dan menimbulkan kerusakan besar pada rezim Zionis setelah 75 hari kejahatan Israel dan pembunuhan massal sebagai bagian dari kebijakan bumi hangus,” katanya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Haniyeh juga memuji bangsa Palestina karena menunjukkan ketahanan yang unik dan berdiri tegak dalam perlawanan, tetapi harus membayar mahal atas posisi mereka.
Bangsa Palestina masih melanjutkan jalur perlawanan meskipun Israel telah membunuh dan melukai puluhan ribu orang di Gaza, menghancurkan ratusan rumah, menyerang rumah sakit dan memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang diblokade tersebut, tegasnya.
Pemimpin Hamas lebih lanjut berterima kasih kepada Amir-Abdollahian karena menindaklanjuti perkembangan di Gaza, dengan mengatakan bahwa diplomat tinggi Iran telah melakukan empat kunjungan ke Qatar sejak awal perang. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)