Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

76 Sekolah Terpencil di Tepi Barat akan Terhubung ke Internet

sri astuti - Jumat, 18 Februari 2022 - 17:26 WIB

Jumat, 18 Februari 2022 - 17:26 WIB

13 Views

Sekolah di Palestina yang didanai UNRWA (Foto: Safa)

Ramallah, MINA – Kementerian Pendidikan Palestina, Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informasi, Perusahaan Telekomunikasi (Paltel), serta UNICEF pada Kamis (17/2) bergabung dalam kemitraan untuk menghubungkan 76 sekolah terpencil Tepi Barat ke internet, memastikan hampir 10.000 siswa, dan 1.000 guru dapat terhubung.

Perjanjian kemitraan ditandatangani oleh Dr. Marwan Awartani, Menteri Pendidikan, Dr. Ishaq Sidder, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi, Maen Melhem, CEO Paltel, dan Lucia Elmi, Perwakilan Khusus UNICEF untuk Negara Palestina, demikian dikutip dari Wafa.

Pandemi COVID-19 telah menciptakan iklim yang menimbulkan ancaman signifikan, sekarang dan di masa depan, bagi anak-anak dan keluarga mereka. Bagi banyak anak, pendidikan sangat terganggu. Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, sekitar setengah dari semua rumah tangga di Negara Palestina tidak dapat mengakses pembelajaran jarak jauh untuk anak-anak karena tidak tersedianya internet. Situasi ini semakin diperparah di antara anak-anak yang sudah terkena dampak kemiskinan, kecacatan, atau pengucilan sosial.

“Proyek ini sejalan dengan strategi dan prioritas kementerian saat ini, termasuk responsnya terhadap kebutuhan teknologi dan digital, serta tantangan yang muncul akibat pandemi COVID-19. Tanggapan kementerian terhadap tantangan dan kebutuhan ini datang dari keyakinan yang kuat akan pentingnya memberikan pendidikan yang merata dan berkualitas kepada siswa Palestina terutama di daerah terpencil dan Area C,” Kata Awartani

Baca Juga: Ribuan Warga Pengungsi Kembali ke Gaza Utara

“Sangat penting untuk mencapai keadaan harmoni di antara semua mitra termasuk pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional, untuk mendukung pendidikan, dan menghadapi tantangan saat ini untuk menghubungkan dan menyediakan sekolah-sekolah Palestina dengan Internet dan layanan elektronik berkualitas lainnya,” ujarnya.

Menteri Telekomunikasi dan Informatika memuji upaya yang dilakukan untuk menyukseskan kerja sama ini, dan pentingnya kemitraan yang menyatukan sektor publik dan swasta sambil menekankan bahwa pendidikan dan teknologi saling terkait satu sama lain.

“Kami berkomitmen untuk tujuan pembangunan berkelanjutan dengan memastikan bahwa semua anggota masyarakat memiliki akses yang sama ke pendidikan berkualitas,” tuturnya.

“Tujuan kami di Kementerian adalah untuk memberikan layanan kepada semua warga Palestina, dan untuk membangun jaringan komunikasi yang aman yang menjamin kelangsungan pekerjaan dengan sukses dan sepenuhnya dan tanpa diskriminasi,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden Palestina Tolak Proyek Pengusiran Warga dari Jalur Gaza

Melalui kemitraan ini, 76 sekolah di lokasi terpencil Tepi Barat akan memiliki akses internet. Pada akhir proyek, sekitar 10.000 siswa dan 1.000 guru akan dapat mengakses sumber daya dan peluang pendidikan. Sebagian besar sekolah ini berada di “Area C” Tepi Barat, salah satu daerah yang paling tidak terlayani.

“Kami sangat senang dengan proyek ini, karena akan membantu ribuan anak perempuan dan laki-laki serta guru mereka untuk terhubung ke sumber daya pendidikan melalui internet,” kata Lucia Elmi dari UNICEF.

“Kami bekerja untuk menata kembali pendidikan. Ini termasuk memusatkan sektor publik dan swasta pada kebutuhan anak-anak Palestina, untuk mengubah pendidikan, dan pada skala yang menjangkau ribuan anak, terutama di daerah yang paling rentan di Negara Palestina,” ujarnya.

Maen Melhem, CEO Paltel, mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, Paltel tertarik untuk meluncurkan beberapa inisiatif yang menyediakan internet untuk sekolah, selain menyediakan serangkaian layanan digital yang memungkinkan siswa untuk melihat kurikulum dengan menggunakan platform terbaru dan aplikasi pintar mengingat adopsi e-learning setelah pandemi COVID-19.

Baca Juga: Komite Gereja Palestina Serukan Perlindungan Masjidil Aqsa

“Kami bangga dengan kemitraan yang menyatukan kami dengan UNICEF untuk meluncurkan proyek pendidikan ini, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informasi, sehingga Palestina tetap menjadi pelopor dalam mengembangkan dan mengikuti perkembangan teknis dan mengintegrasikannya di berbagai sektor,” katanya. (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Setujui RUU Izinkan Pemukim Ilegal Kuasai Tanah di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda