Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

8 veteran AS Bergabung dengan Global Sumud Flotilla

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 44 detik yang lalu

44 detik yang lalu

0 Views

Kapal kemanusiaan yang tergabung dalam armada Global Sumud Flotilla.(Foto: Global Sumud Flotilla)

Tunis, MINA – Delapan veteran AS bergabung dengan Armada Sumud Global, untuk mendesak pemerintah mereka mengakhiri keterlibatan dalam perang Israel di Jalur Gaza.

“8 veteran AS telah bergabung dengan Armada Sumud Global, menentang mesin perang yang sama yang pernah mereka layani,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan di X, Kamis (18/9).

Dikutip dari Anadolu, organisasi tersebut memuji partisipasi para veteran AS, mencatat pergeseran mereka dari “berperang demi kepentingan kekaisaran menjadi berjuang untuk kaum tertindas.”

“Di seluruh Amerika Serikat, warga negara menyerukan keterlibatan, menuntut embargo senjata, dan mengorganisir keadilan. Para veteran ini mengingatkan kita bahwa solidaritas berarti tindakan dan bahwa pengabdian sejati adalah berdiri bersama rakyat Palestina,” kata pernyataan itu.

Baca Juga: Komandan Milisi Buddha Ancam Musnahkan Rohingya di Arakan

Ditambahkan bahwa para veteran AS berlayar ke Gaza dengan pesan yang jelas: “Akhiri genosida, akhiri keterlibatan, dan bebaskan Palestina.”

Banyak kapal telah meninggalkan pelabuhan Tunisia dan Yunani sejak 13 September untuk berkumpul di dekat Malta sebelum berlayar bersama menuju pesisir Gaza, menurut Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan Israel di Gaza.

Konvoi saat ini adalah yang terbesar dari jenisnya, yang bertujuan untuk menantang blokade dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, di mana kondisi kelaparan telah terjadi akibat penutupan semua penyeberangan oleh Israel selama berbulan-bulan.

Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat wilayah tersebut tidak dapat dihuni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit. []

Baca Juga: Marak Penculikan oleh Milisi Buddha, Warga Muslim Rohingya Dilanda Keresahan

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Tuduh Israel Serang Armada Sumud di Lepas Pantai Tunisia

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional