Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

82% Anak-Anak yang Dilecehkan di Teheran Berasal dari Afghanistan

Rudi Hendrik Editor : Rana Setiawan - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Anak-anak Afghanistan bermain di jalan raya di Kota Teheran, Iran. (Gambar: dok. Khaama Press)

Teheran, MINA – Kepala Pengadilan Teheran Ali Alghasi mengumumkan bahwa hampir 3.700 anak-anak yang dilecehkan telah diidentifikasi di Teheran, 82% di antaranya adalah “warga negara asing.”

Pada Kamis (6/2), media Iran melaporkan bahwa, menurut Ali Alghasi, 82% dari anak-anak yang dilecehkan di kota itu adalah warga negara Afghanistan, Khaama Press melaporkannya.

Kepala Pengadilan Teheran menuduh Republik Islam tersebut lalai dalam menangani meningkatnya jumlah anak-anak Afghanistan yang dilecehkan di kota tersebut. Ia menambahkan,

“Jika kita telah mengatur masalah warga negara asing dengan benar, memantau mereka, dan menegakkan hukum dengan benar, kita tentu tidak akan menghadapi situasi ini,” katanya.

Baca Juga: Swiss Selidiki Tentara Israel Terduga Pelaku Kejahatan Perang di Gaza

Dalam beberapa bulan terakhir, tekanan, pembatasan, dan deportasi migran Afghanistan dari berbagai kota di Iran telah meningkat. Pejabat Iran telah berulang kali memperingatkan tentang deportasi jutaan migran Afghanistan.

Sebelumnya, Ali Kazemi, Sekretaris Jenderal Otoritas Hak Buruh Nasional, juga telah menyatakan bahwa 85% pekerja anak di Teheran adalah warga negara Afghanistan.

Namun, baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni mengatakan, sejak awal tahun, sekitar 1,1 juta migran Afghanistan telah diusir dari negara tersebut. Namun, sebagian dari mereka kembali lagi ke Iran.

Tantangan yang dihadapi oleh para migran Afghanistan di Iran terus meningkat dengan meningkatnya pengusiran dan pembatasan, yang semakin memperumit penderitaan anak-anak Afghanistan.

Baca Juga: Netanyahu: Pasukan AS Tidak Diperlukan di Gaza

Persentase anak-anak Afghanistan yang tinggi di antara mereka yang diidentifikasi sebagai korban kekerasan atau pekerja menyoroti perlunya tindakan yang efektif untuk melindungi populasi migran, khususnya anak di bawah umur.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketua Parlemen Turkiye Sebut Pengusiran Warga Palestina Mimpi Tak Mungkin Terwujud

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Khadijah