Banyumas, MINA – Sebanyak 83 santri dari 328 santri salah satu pesantren di Kelurahan Purwanegara Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, telah sembuh dari COVID-19. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas Sadiyanto, Rabu (7/10).
“Hingga hari ini sudah ada 83 santri yang dinyatakan sembuh dari total 328 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap,” katanya kepada awak media.
Menurutnya, sebelumnya Dinkes telah melakukan tes usap terhadap 631 orang di pesantren tersebut dan hasilnya sudah keluar semua, yakni 328 orang yang terkonfirmasi positif.
Dikatakan, 83 orang yang dinyatakan sembuh tersebut sebelumnya menjalani isolasi di dua rumah karantina yang berlokasi di Baturraden.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Sebagian besar kondisi santri memang sehat (tanpa gejala, sehingga tingkat kesembuhannya tinggi, sampai hari ini sudah 83 orang yang dinyatakan sembuh,” ujarnya.
Diungkapkan, hingga saat ini ada 17 santri masih menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan santri lainnya yang merupakan OTG masih menjalani isolasi di tiga rumah karantina yang berlokasi di Baturraden.
Ia mengakui pihaknya juga telah melakukan tes usap terhadap seorang balita berusia 1 tahun dan ayahnya yang melakukan isolasi mandiri di pesantren tersebut.
“Mereka sudah dites usap dan sekarang tinggal menunggu hasilnya,” kata Sadiyanto.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Sementara itu di Kabupaten Cilacap, 26 santri dari salah satu pesantren di Kecamatan Majenang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
“Dari 26 santri tersebut, 16 orang diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 10 orang lainnya diisolasi di tempat khusus, karena merupakan OTG,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi kepada pers.
Dikatakan, kasus positif COVID-19 di kalangan santri itu ditemukan setelah salah seorang santri berobat ke Puskesmas dengan keluhan demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman.
Dengan temuan itu, pihaknya segera menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan epidemiologi dan tes usap terhadap 239 santri yang terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama sebanyak 60 santri, gelombang kedua 35 santri, dan gelombang ketiga 144 santri.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
“Kami telah menerima hasil tes usap untuk 60 santri dan dari jumlah tersebut, 26 orang diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Kami masih menunggu hasil tes usap dari 179 santri lainnya,” kata Pramesti.
Menurutnya, aktivitas di pesantren tersebut untuk sementara waktu dihentikan dan tidak boleh menerima kunjungan dari luar.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap juga telah membuka dapur umum untuk mencukupi kebutuhan logistik warga pesantren.
“Satgas Penanganan COVID-19 juga membuka posko siaga selama 24 jam di sekitar pesantren,” pungkasnya. (T/B04/P1)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Mi’raj News Agency (MINA)