LIBURAN sekolah hampir usai, dan itu berarti sudah waktunya bagi Anda, para orang tua, untuk membantu buah hati mempersiapkan diri kembali ke sekolah—baik sebagai siswa baru maupun melanjutkan ke jenjang berikutnya. Masa liburan sering kali menjadi waktu santai yang dinikmati anak-anak dan orang tua. Namun, ketika masa “back to school” tiba, transisi kembali ke rutinitas dan mode belajar terkadang dapat memicu stres, kecemasan, atau justru antusiasme berlebih.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk membantu anak beradaptasi dengan mudah dan menyenangkan. Berikut adalah panduan lengkap yang bisa Anda terapkan bersama buah hati:
- Atur Rutinitas Tidur dan Bangun Lebih Awal
Selama libur semester, kebiasaan tidur dan pola makan anak sering kali berubah. Untuk menyambut semester baru, mulailah menyesuaikan kembali jam tidur malam dan waktu bangun pagi secara perlahan. Misalnya, Anda bisa memajukan jam tidur sekitar 15–30 menit setiap malam hingga mencapai jadwal ideal. Rutinitas yang stabil akan membantu tubuh dan pikiran anak beradaptasi lebih cepat sebelum kembali ke sekolah.
Di malam hari, ciptakan ritual sederhana sebelum tidur, seperti membaca buku cerita atau mendengarkan dongeng agar anak lebih rileks. Pastikan suasana kamar tenang, lampu redup, dan jauh dari kebisingan televisi maupun penggunaan gawai. Sebaiknya matikan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur agar kualitas istirahat lebih optimal. Selain itu, hindari memberikan minuman manis berkafein, seperti teh manis atau soda, menjelang waktu tidur.
Baca Juga: Tak Akan Kutukar Iffahku dengan Like dan Followers!
Kondisi fisik yang bugar, didukung oleh tidur yang cukup dan teratur, akan berpengaruh besar pada semangat belajar anak di minggu-minggu pertama sekolah. Tidur yang cukup juga mendukung konsentrasi, kestabilan emosi, serta daya tahan tubuh anak selama beraktivitas di sekolah. Anak dengan pola istirahat yang baik umumnya lebih siap menerima pelajaran, lebih sabar, dan lebih mudah bergaul dengan teman-teman.
- Siapkan Perlengkapan Sekolah Lebih Awal
Mempersiapkan perlengkapan sekolah bukan hanya kegiatan rutin tahunan, tetapi juga kesempatan penting untuk membangkitkan semangat anak dalam menyambut tahun ajaran baru. Ajak mereka terlibat langsung dalam memilih buku tulis, alat tulis, seragam, tas, dan perlengkapan lainnya. Memberi anak kebebasan menentukan pilihan sendiri dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap barang-barang mereka.
Pastikan semua perlengkapan sudah sesuai dengan kebutuhan serta standar sekolah. Buat daftar belanja bersama anak yang mencakup seragam, sepatu, buku catatan, kotak makan, dan botol minum. Simpan daftar ini dan cek ulang beberapa hari sebelum masuk sekolah agar semua persiapan selesai tepat waktu tanpa tergesa-gesa.
Untuk menghindari barang tertukar, tandai semua perlengkapan dengan nama anak menggunakan label atau spidol khusus. Periksa kembali kondisi perlengkapan lama; jika masih layak pakai, ajarkan anak untuk merawat dan memanfaatkannya dengan baik.
Baca Juga: Jejak Iman dalam Rumah Tangga: Belajar dari Keluarga Hajar dan Sarah di Hari Raya Qurban
Kebiasaan menyiapkan kebutuhan sekolah lebih awal akan membantu mengurangi stres menjelang hari pertama, sekaligus melatih keteraturan dan kemandirian anak sejak dini.
- Diskusikan Perasaan Anak
Tahun ajaran baru kerap menimbulkan tekanan tersendiri bagi anak-anak. Saat liburan kenaikan kelas, ajak mereka berbincang secara terbuka mengenai apa saja yang mereka harapkan dan apa yang membuat mereka khawatir menjelang kembali ke sekolah. Penting untuk mengakui perasaan mereka dan menyediakan ruang agar mereka bisa bertanya atau mencurahkan isi hati. Dukungan emosional semacam ini akan membantu membangun kesiapan mental yang kuat.
Mulailah percakapan santai, misalnya dengan menanyakan pendapat mereka tentang guru baru, teman sebaya, atau mata pelajaran yang akan dihadapi. Yakinkan anak bahwa perasaan gugup adalah hal yang normal, lalu bagikan contoh nyata bagaimana cara menghadapi situasi yang menantang. Membiasakan diri mendengarkan dengan penuh empati sering kali lebih efektif daripada sekadar memberi nasihat sepihak.
Rasa cemas menjelang masuk sekolah atau naik kelas merupakan pengalaman umum. Beberapa anak mungkin takut tidak bisa mendapatkan teman, khawatir dengan lingkungan belajar baru, atau merasa tertekan menghadapi pelajaran yang semakin sulit.
Baca Juga: Bidadari Dunia: Menjadi Muslimah Tangguh di Zaman Penuh Ujian
- Atur Jadwal dan Buat Kesepakatan
Membiasakan anak memiliki jadwal yang teratur akan membantu mereka lebih disiplin, terbiasa dengan ritme kegiatan sekolah, dan belajar mengatur waktu secara mandiri. Anda bisa mulai dengan membuat jadwal harian yang mencakup waktu bangun pagi, jam sekolah, waktu istirahat, bermain, belajar, hingga jam tidur malam. Tempel jadwal tersebut di tempat yang mudah dilihat, seperti pintu kulkas atau dinding dekat meja belajar, agar anak lebih mudah mengingatnya.
Selain itu, penting untuk berdiskusi bersama anak mengenai aturan penggunaan gawai, misalnya kapan waktu yang diperbolehkan bermain gadget dan kapan harus disimpan. Saat membuat kesepakatan, tetapkan ekspektasi yang realistis sesuai usia dan kemampuan anak, serta hindari memberikan tekanan berlebihan yang justru dapat membuat mereka tertekan.
- Siapkan Makanan Sehat dan Bergizi
Asupan makanan bergizi berperan penting dalam mendukung pertumbuhan anak, menjaga kekebalan tubuh, sekaligus membantu mereka lebih fokus saat belajar. Pastikan anak selalu sarapan setiap pagi dengan pilihan menu bergizi, seperti roti gandum, telur, oatmeal, atau potongan buah.
Saat menyiapkan bekal, usahakan komposisinya seimbang antara karbohidrat, protein, sayuran, dan buah segar agar kebutuhan nutrisinya tercukupi. Selain itu, sediakan camilan sehat seperti kacang, yogurt, atau buah potong untuk menghindari kebiasaan jajan sembarangan. Tidak kalah penting, ajarkan anak membiasakan minum air putih yang cukup, setidaknya 6–8 gelas per hari, agar tubuh tetap terhidrasi dan bertenaga sepanjang aktivitas di sekolah.
Baca Juga: Tips Islami Menjadi Istri Idaman: Menyentuh Surga Lewat Cinta dan Taqwa
Bagi anak-anak yang cenderung pemilih, Anda bisa mulai memperkenalkan variasi resep baru dengan cara yang menyenangkan, misalnya mengajak mereka membantu menyiapkan bekal atau memilih bahan di pasar. Libatkan anak dalam proses memasak agar mereka merasa lebih tertarik mencicipi hasilnya.
Penting juga untuk memberikan edukasi sederhana mengenai jenis makanan tidak sehat atau berbahaya di sekitar mereka, seperti jajanan tinggi pewarna, minuman bersoda, atau camilan tinggi gula dan garam. Ajarkan pula aturan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi di sekolah, termasuk kebiasaan berbagi makanan dengan teman yang bisa saja mengandung alergen tertentu. Pemahaman ini akan membantu anak lebih bijak memilih asupan dan menjaga kesehatannya secara mandiri.
- Bangun Kemandirian Sedikit Demi Sedikit
Melatih kemandirian sejak dini akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan tidak selalu bergantung pada bantuan orang tua. Anda bisa memulainya dengan mengajarkan anak untuk memeriksa sendiri isi tas sekolah sebelum berangkat setiap pagi. Biasakan pula anak memilih dan menyiapkan seragam pada malam sebelumnya agar paginya lebih tertib.
Selain itu, latih anak melakukan kebiasaan sehari-hari yang akan mereka perlukan di sekolah, seperti mencuci tangan sendiri sebelum makan, membuang sampah pada tempatnya, dan merapikan meja belajar atau area makannya. Berikan juga tugas sederhana yang sesuai usia, misalnya menyiapkan kotak makan, menata sepatu, atau menggantung tas di tempat yang benar. Jangan lupa memberikan apresiasi dan pujian tulus setiap kali anak berhasil melakukan sesuatu secara mandiri. Dukungan positif seperti ini akan memotivasi anak untuk terus belajar mengurus dirinya sendiri dan merasa bangga pada usahanya.
Baca Juga: Suara Aktivis Maemuna Center Indonesia Kuatkan Dukungan untuk Gaza
- Jaga Komunikasi dengan Guru dan Sekolah
Menjelang dimulainya tahun ajaran baru, usahakan hadir dalam pertemuan orang tua murid atau sesi orientasi apabila sekolah mengadakannya. Momen ini bermanfaat untuk mengenal wali kelas lebih dekat, memahami rencana pembelajaran, serta menanyakan informasi mengenai kebijakan baru di sekolah. Komunikasi awal yang baik akan mempermudah kerja sama jika di kemudian hari anak menghadapi tantangan.
Pastikan Anda memiliki semua kontak penting pihak sekolah dan mengetahui jalur komunikasi resmi, seperti aplikasi pengumuman atau grup orang tua murid. Semakin aktif Anda berkomunikasi, semakin mudah memantau perkembangan akademis dan sosial anak. Hubungan yang harmonis dengan sekolah akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang anak.
- Berikan Contoh Sikap Positif
Anak banyak belajar dari apa yang ia lihat dan rasakan setiap hari. Saat orang tua menunjukkan sikap antusias dan optimis, anak pun cenderung meniru semangat positif tersebut. Sebaliknya, bila Anda tampak terbebani atau sering mengeluh, anak bisa ikut merasa cemas menghadapi sekolah. Untuk itu, cobalah menyampaikan kalimat positif seperti, “Wah, pasti seru ya ketemu teman-teman!” dan hindari membicarakan beban pekerjaan atau biaya sekolah di depan anak.
Fokuslah pada sisi menyenangkan, misalnya kegiatan ekstrakurikuler yang seru atau kesempatan menjalin persahabatan baru. Selain itu, tunjukkan kesabaran saat anak masih dalam proses menyesuaikan diri dengan rutinitas dan lingkungan sekolah. Sikap tenang dan mendukung dari orang tua akan membuat anak merasa lebih aman dan percaya diri.
Baca Juga: Bukan Zamannya Lagi Muslimat Cengeng: Saatnya Tegar, Cerdas, dan Berilmu
- Lakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Kebugaran
Menjelang tahun ajaran baru, memastikan kondisi fisik anak tetap sehat menjadi hal yang sangat penting. Orang tua dianjurkan untuk menjadwalkan pemeriksaan kesehatan secara berkala, termasuk mengevaluasi kesehatan mata, telinga, dan gigi bila diperlukan. Pemenuhan gizi yang seimbang juga perlu diperhatikan agar daya tahan tubuh anak tetap kuat.
Selama masa liburan kenaikan kelas, berbagai aktivitas fisik seperti bersepeda, berenang, atau bermain di luar rumah bisa membantu menjaga kebugaran mereka. Anak yang sehat umumnya lebih mudah fokus dan lebih antusias dalam belajar. Persiapan kesehatan yang optimal menjadi dasar penting bagi kesiapan anak di semua aspek lainnya.
Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, Anda dapat membantu anak menjalani transisi ke tahun ajaran baru dengan lebih lancar, positif, dan penuh semangat. Apakah ada tips lain yang pernah Anda terapkan dan efektif dalam mempersiapkan anak kembali ke sekolah?
Baca Juga: Tadrib Al-Quds dan Palestina untuk Muslimah, AWG: Zionis Tak Berhak Atas Tanah Palestina