Ramallah, MINA – Sebanyak 900 tahanan Palestina, yang ditahan di penjara Ofer, pada hari Kamis (6/10) mengumumkan mogok makan satu hari sebagai solidaritas dengan 30 tahanan administratif yang telah melakukan mogok makan untuk hari ke-12.
Ke-30 tahanan Palestina itu telah mendeklarasikan mogok makan terbuka sebagai protes atas penahanan administratif yang dilakukan pendudukan Israel, Palinfo melaporkan.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan, kelompok tahanan lain akan bergabung dengan mogok makan jika otoritas pendudukan Israel mengeluarkan lebih banyak perintah penahanan administratif.
PPS menambahkan 28 dari tahanan mogok makan diisolasi di empat sel di penjara Ofer, sementara dua lainnya dikurung di sel isolasi di penjara Hadarim dan Negev.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
PPS juga mengatakan otorita penjara Israel mengancam akan mengambil sejumlah tindakan hukuman terhadap para pemogok makan, seperti larangan dikunjungi, merampas barang-barang pribadi mereka, serta memindahkan mereka ke penjara lain dan mengisolasi mereka.
Pada awal Januari, ratusan tahanan administratif mengumumkan boikot penuh terhadap semua prosedur peradilan yang terkait dengan penahanan administratif mereka.
Para tahanan administratif ditahan di penjara Israel yang berbeda, kebanyakan di penjara Negev dan Ofer.
April lalu, Amnesty International mengatakan boikot pengadilan militer Israel oleh ratusan tahanan administratif Palestina “menggarisbawahi perlunya mengakhiri praktik kejam dan tidak adil ini yang membantu mempertahankan sistem apartheid Israel terhadap warga Palestina.”
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Hampir semua 490 tahanan administratif Palestina yang saat ini ditahan oleh Israel memulai boikot kolektif pada 1 Januari 2022 dengan menolak mengikuti prosedur pengadilan militer yang tidak memiliki proses hukum dan digunakan hanya untuk penahanan sewenang-wenang,” kata Amnesty di situs webnya. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam