Wina, 21 Safar 1437/3 Desember 2015 (MINA) – Iran menolak keras permintaan beberapa negara OPEC agar Teheran menunda keputusan meningkatkan produksi minyaknya setelah sanksi terhadap negara itu dihapus.
“Kami tidak menerima diskusi tentang peningkatan produksi Iran setelah pencabutan sanksi,” kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zangeneh, Kamis (3/12).
“Ini hak kami dan tidak ada yang bisa membatasi kami melakukannya. Kami tidak mengharapkan rekan-rekan kami di OPEC menekan kami dengan meneruskan sanksi terhadap Iran,” ujarnya.
Saat tiba di Wina untuk pertemuan OPEC, Zangeneh mengatakan kepada Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Iran tidak bertanggung jawab atas kondisi mengerikan di pasar minyak dunia karena harga telah jatuh sekitar 60 persen dalam setahun.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Dia menuding, justeru produsen anggota OPEC lainnya yang bertanggung jawab karena meningkatkan produksi minyaknya secara berlebihan.
Sebelumnya, Nigeria meminta anggota OPEC untuk membujuk Iran agar menunda rencananya meningkatkan produksi minyaknya pasca-sanksi.
Merosotnya harga minyak berdampak negatif bagi pendapatan negara-negara produsen.
Laporan lain mengatakan, Arab Saudi diperkirakan akan mengusulkan kesepakatan global untuk menyeimbangkan pasar minyak, termasuk meminta anggota OPEC Iran dan Irak untuk membatasi pertumbuhan produksinya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Namun demikian, Zangeneh mengatakan, Iran akan menyambut baik setiap usulan untuk menciptakan keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar.
Zangeneh menambahkan, OPEC memerlukan strategi jangka panjang untuk memiliki manajemen yang lebih baik atas penawaran dan permintaan. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina