Al-Quds, MINA – Sejumlah kelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi, Kamis (20/9), menyerbu pelataran Masjid Al-Aqsha dengan pengawalan ketat militer Israel.
Menurut sumber di Badan Wakaf Islam Al-Quds, polisi Israel mengizinkan 93 pemukim ekstrimis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha dan berjalan-jalan di pelatarannya, demikian laporan PIC.
Sementara itu, pasukan khusus Israel disiagakan untuk mengawal kunjungan mereka ini selama empat jam sejak dibukanya Gerbang Al-Magharibah hingga ditutupnya Gerbang Silsilah sebagai tempat keluarnya.
Ia mengisyaratkan, penyerbuan yang dilakukan oleh para pemukim ekstrimis Yahudi diwarnai dengan pagelaran ritual provokatif Talmud dengan perlindungan kepolisian Israel, walau mendapat penolakan dari penjaga kemanan Al-Aqsha.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Disebutkan, petugas Polisi Israel bahkan sempat menahan satpam Al-Aqsha, Hamzah Nabali saat ia berupaya masuk masjid dan menjalankan tugasnya sebagaimana biasa. Ia akhirnya dibebaskan dengan tebusan uang dan dideportasi dari Al-Aqsha selama dua pekan.
Dua hari lalu, tak kurang dari 500 pemukim ekstrimis Yahudi memasuki Al-Aqsha untuk merayakan Hari Raya Yom Kifur. Pada hari yang sama mereka menangkap tak kurang dari 15 pemuda Palestina dan mendeportasi mereka selama waktu tertentu dan yang lainya diperpanjang masa tahananya.
Di pihak lain, Dewan Fatwa Palestina mengkhawatirkan pelanggaran terhadap kehormatan Masjid Al-Aqsha terus berkembang akhir-akhir ini.(T/R01/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza