Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SAUDI-TURKI BENTUK DEWAN KERJA SAMA STRATEGIS

Syauqi S - Kamis, 31 Desember 2015 - 14:25 WIB

Kamis, 31 Desember 2015 - 14:25 WIB

319 Views ㅤ

erdogan abdullah

Presiden Turki Erdogan bersama Raja Abdullah (Foto: Aljazeera)

Riyadh, 20 Rabi’ul Awwal 1437/31 Desember 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengumumkan, Selasa (29/12) waktu setempat, bahwa Arab Saudi dan Turki sepakat membentuk sebuah ‘dewan kerjasama strategis’ dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama militer, ekonomi, dan investasi antara Riyadh dan Ankara.

“Pertemuan menghasilkan keinginan untuk mendirikan dewan kerjasama strategis tingkat tinggi antara kedua negara,” ungkap Jubeir dalam konferensi pers setelah pertemuan antara Raja Abdullah dan Presiden Recep Tayyip Erdogan di Riyadh, seperti dilansir Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Di samping sektor militer, ekonomi, dan investasi, dewan yang dimaksud juga akan terlibat dalam banyak hal, seperti energi, perdagangan, pendidikan, budaya, kedokteran, dan bidang lainnya, Saudi Press Agency melaporkan.

“Dewan akan dipimpin oleh menteri luar negeri kedua negara, dengan masukan dari beberapa kementerian, lembaga, dan sektor,” papar Jubeir.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Pemimpin Saudi dan Turki juga membicarakan tentang bagaimana koalisi kontraterorisme baru pimpinan Saudi yang beranggotakan 34 negara mayoritas Muslim, termasuk Ankara, akan membendung aksi dan serangan kelompok militan di kawasan.

Terkait perang sipil, yang berubah menjadi konflik sektarian, di Suriah, Ankara dan Riyadh sama-Sama mendukung kelompok pemberontak melawan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad. Kedua negara berpengaruh ini juga mengkritik keras keterlibatan Rusia yang menyokong Al-Assad dalam konflik tersebut.

Sebelumnya, Erdogan mengecam keras setiap bentuk dukungan yang diberikan untuk pemerintah Suriah. Menurutnya rezim Al-Assad dengan tanpa ampun telah membunuh 400 ribu orang yang tidak bersalah dengan senjata konvensional dan kimia sehingga tak patut mendapat sokongan.

Jubeir menekankan bahwa pandangan kedua negara tentang berbagai isu politik dan keamanan hampir identik, dan bahwa dewan yang dibentuk Riyadh dan Ankara akan mendorong kerjasama lebih lanjut. (T/P022/P4)

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom