Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENTERI AGAMA : KERUKUNAN JADI ASPEK PALING PENTING

kurnia - Jumat, 1 Januari 2016 - 09:14 WIB

Jumat, 1 Januari 2016 - 09:14 WIB

409 Views ㅤ

Menteri Agama Lukman Hakim (Foto: Dok)
Menteri Agama Lukman Hakim (Foto: Dok)

Menteri Agama Lukman Hakim (Foto: Dok)

Jakarta, 22 Rabi’ul Awwal 1437/1 Januari 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan, kerukunan menjadi aspek paling vital untuk dijaga masyarakat Indonesia mengingat banyaknya ujian yang mengusik kerukunan sepanjang  tahun 2015 yang baru lalu.

“Masalah kerukunan bukanlah tantangan yang sederhana pada 2016 nanti sehingga harus bisa dilewati masyarakat Indonesia dengan sangat baik”.

“Solidaritas sesama satu kebangsaan merupakan kunci utama untuk menghadapi tantangan yang mengusik kerukunan berpesan untuk senantiasa memperkuat ukhuwah kebangsaan, sebagai tema besar dalam menyambut 2016,” kata menteri  saat memberi sambutan di Dzikir Nasional di Masjid  At Tin, Jakarta, Kamis (31/12) malam.

Dikatakan, solidaritas bangsa tidak lagi untuk dijaga melainkan harus senantiasa diperkuat dalam menghadapi tantangan yang menerjang kerukunan Indonesia “Maka, masyarakat Indonesia sangat perlu, untuk melihat sesama warga negara Indonesia sebagai saudara,” katanya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Untuk menyambut pergantian tahun 2016, Lukman mengimbau, agar masyarakat Indonesia dapat selalu mengedepankan nilai persaudaraan.

Selanjutnya,  Lukman menambahkan, setidaknya masyarakat Indonesia dapat menganggap sesama warga sebagai saudara satu bangsa, ketika tidak bisa bersaudara dengan latar iman, tapi dengan kesederhanaan dengan komitmen kita yang lebh positif,” ujar Lukman.

Menteri Agama dalam kesmepatan itu juga menyatakan  bersyukur bahwa Dzikir Nasional yang dipelopori suratkabar Republika menjadi sebuah tradisi baik.

Dalam hubungan ini ia meminta masyarakat menunjukkan sensitifitasnya dengan tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan. “Sebaiknya dirayakan dengan sepatut dan sepantas mungkin,” ujar Lukman.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Menurutnya, pergantian tahun seharusnya tidak dirayakan hanya dengan seremonial semata. Tahun baru harusnya dimaknai sebagai perubahan ke arah yang lebih baik.

“Dzikir Nasional momentum untuk selalu mengingat Allah SWT. Selain itu, Dzikir Nasional dapat dimanfaatkan sebagai waktu introspeksi diri.  Maka,  Dzikir Nasional harus didukung terus,” demikian Lukman.

Hadir pula dalam acara Dzikir Nasional di masjid Attin diantaranya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin, Ketua Pelaksana Harian Masjid At Tin, Maftuh Basyuni, Pengasuh Pondok Pesantren Ulil Albab, Didin Hafidhuddin,  Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Muhammad Hidayat Nur Wahid, Ustadz Yusud Mansur, Sekertaris MUI, Tengku Zulkarnain. (L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Haji 1445 H