SHAFRIL LUBIS: POTENSI EKONOMI UMAT ISLAM HARUS DIKEMBANGKAN

Shafril Lubis
( Lubis. Photo: Rahmi/MINA)

Bandar Lampung, Ahad 23 Rabi’ul Awwal 1437/3 Januari 2016 (MINA) – Potensi umat Islam yang dahsyat dan bersifat konvensional masih harus dikembangkan, demikian disampaikan Safril Lubis, motivator pengembangan ekonomi umat dalam acara peresmian produk baru Kopi Raja dan Penggalangan Dana Pembangunan Masjid An-Nubuwwah di komplek Pondok Pesantren Al-Fatah , Ahad (3/1).

Tujuan itu bisa dicapai dengan cara membuka mental berani para pelaku ekonominya, dan memperkaya diri dengan ide-ide dan terobosan baru, serta senantiasa tuntas dalam setiap langkahnya, yaitu apa yang telah dimulai harus di selesaikan tidak boleh berhenti di tengah jalan.

“Orang yang sukses itu tidak jauh berbeda dengan kita, mereka selalu konsisten, jatuh bangun tetap mengejar suksesnya, segala kesulitan dihadapi untuk mengejar impiannya,” tegas Safril.

Safril mengutip firman Allah Qur’an Surah Asy Syam (91): 8 yang artinya “Fujur adalah segala sumber keburukan dan takwa itu adalah segala sumber kebaikan, terserah kamu saja beruntunglah orang yang menyucikannya dan merugilah orang yang mengotori jiwanya.”

Selanjutnya Safril mengatakan, “Setelah fikiran kita tata sedemikian rupa, kita harus segera mencari tantangan baru, karena siapa saja yang sukses tidak bisa lepas dari tantangan. Bagi orang sukses, tantangan akan dia hadapi, pelajari, kelola, dan taklukkan, lalu dia cari tantangan baru.”

Yang tak kalah penting adalah bagaimana menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, karena komunikasi akan menentukan keberhasilan dengan terjalinnya kerjasama di setiap aspeknya.

Safril menambahkan dalam waktu dekat Jamaah Muslimin akan meluncurkan Jamaah Produk Online yang akan meng handle penjualan segala macam produk dari para ikhwan untuk dipasarkan lebih luas dengan sistem online, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak maju dalam hal ekonomi.(L/rzk/K08/P2).

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.