
Masjid Qiblatain atau masjid dua kiblat adalah salah satu masjid terkenal dan bersejarah di Madinah, Arab Saudi (Foto: Arab News)
Jeddah, 30 Rabi’ul Awwal 1437/10 Januari 2016 (MINA) – Komisi untuk Pariwisata dan Warisan National (SCTNH) dan Kementerian Urusan Islam di Arab Saudi, akan bekerjasama merawat dan melestarikan 900 masjid bersejarah di berbagai wilayah Kerajaan itu.
Kedua instansi itu telah mengadakan pertemuan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, untuk membahas perjanjian kerjasama perawatan atau pemeliharaan masjid bersejarah. Demikian Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (10/1).
Pada pertemuan itu, masing-masing pihak menentukan peran yang akan diemban dalam program tersebut.
Mishary Al-Naim, eksekutif pada Pusat Warisan Nasional Arab Saudi, mengatakan, kesepakatan antara Komisi dan Kementerian telah membuka banyak pintu kerjasama di bidang pelestarian dan perlindungan masjid bersejarah.
Baca Juga: AWG Kecam Blokade Israel dan Dukungan AS atas Krisis Kelaparan di Gaza
“Berdasarkan perjanjian ini, SCTNH dan Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah, dan Penyuluhan akan mengembangkan sebuah sistem untuk konstruksi dan operasi masjid-masjid bersejarah,” demikian dilaporkan selanjutnya.
Abdur Rahman Al-Askar, penasihat di Kementerian Urusan Islam, mengatakan, menteri sangat tertarik untuk merawat masjid-masjid yang memiliki nilai sejarah itu dan memfasilitasi segala kebutuhannya.
Dia mengungkapkan sebuah komite untuk perlindungan masjid bersejarah sudah dibentuk oleh kementerian dan dipimpin oleh Khalid Al-Rashod.
“Menteri juga telah meminta semua cabang di seluruh Kerajaan untuk bekerjasama dengan Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional dalam perbaikan dan pemulihan masjid-masjid bersejarah,” tegas Al-Askar.
Baca Juga: Trump Umumkan Protes Pro-Palestina Diizinkan Selama Piala Dunia 2026
Pada November tahun lalu, misalnya, kedua pihak telah menginisiasi kerja sama untuk membongkar dan membangun kembali masjid bersejarah Al-Hudaibiya.
Masjid ini dibangun di lokasi saat Nabi Muhammad menandatangani perjanjian perdamaian di tahun 628 M dengan orang-orang kafir Makkah, yang dikenal Perjanjian Hudaibiyah, wilayah yang terletak di sisi barat kota Makkah. (P022/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Putuskan Kontak dengan Netanyahu, Tuduh PM Israel Lakukan Manipulasi